Jakarta (ANTARA News) - Kendati jabatannya adalah Kapolda Metro Jaya dengan pangkat Irjen Pol, Adang Firman tidak luput menjadi korban pemerasan oleh sekelompok orang tidak dikenalnya. Tempat aksi pemerasan ini cukup "terhormat", yakni di lantai 2 Gedung DPR/MPR, Senin (5/2) sore, di sela-sela acara dengar pendapat dengan Komisi III DPR. Akibat aksi pemerasan itu, ratusan ribu rupiah dari dompetnya berpindah tangan dalam waktu cepat, padahal beberapa meter dari tempatnya berdiri terdapat beberapa perwira polisi dan jenderal. "Ini namanya sudah pemerasan. Saya bisa laporkan secara pidana ini," kata alumni Akabri Bagian Kepolisian tahun 1973 ini. Kejadian yang menimpa mantan Deputi Operasi Kapolri dan Kapolda Sumatera Barat ini bermula ketika ia hendak keluar dari mushalla usai menjalankan shalat Ashar. Seseorang datang mendekati sambil menyodorkan foto hasil jepretan yang berisi gambar Adang Firman. "Ini foto Bapak," kata orang itu dengan dana sopan sambil duduk di sebelah kanan. Usai memakai sepatu, putra daerah Purwakarta, Jawa Barat, lahir 19 Desember 1973 ini pun segera mengambil uang Rp100 ribu untuk ditukar dengan foto dirinya. Usai "transaksi" beberapa teman orang itu segera datang untuk menyodorkan foto yang sama. Lagi-lagi, alumni Lemhanas 1997 ini mengeluarkan selebaran uang seratus ribu. Namun, setelah mengeluarkan 2 lembaran ratusan ribu, sekitar lima orang mengepung Adang Firman sambil menyodorkan foto yang dibawa. "Sudah-sudah. Cukup ini saja. Tolong dibagi-bagi ya," katanya sambil menyerahkan dua lagi ratusan ribu. Uang ini segera disambar ramai-ramai, sehingga antara mereka terjadi aksi rebutan. Kesempatan ini dimanfaatkan Adang untuk kabur dan segera mencari ajudan untuk "melayani" kelompok orang tidak dikenal ini. (*)
Copyright © ANTARA 2007