Saya sudah sangat percaya diri menyampaikan data dari SKPD, ternyata ketika bertemu Pemerintah Pusat, salah semua. Kegiatan yang saya perintahkan pun tidak dijalankan. Mau dibuat kemana muka saya."
Palangka Raya (ANTARA News) - Pejabat Gubernur Kalimantan Tengah Hadi Prabowo kesal dan marah karena sering dipermalukan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi sejak terjadinya bencana kabut asap.
Semua data terkait jumlah lahan terbakar hingga bantuan Pemerintah Pusat kepada daerah ini dalam menangani bencana asap tidak ada yang valid, kata Hadi di sela-sela memimpin rapat persiapan menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kalteng, Palangka Raya, Kamis.
"Saya sudah sangat percaya diri menyampaikan data dari SKPD, ternyata ketika bertemu Pemerintah Pusat, salah semua. Kegiatan yang saya perintahkan pun tidak dijalankan. Mau dibuat kemana muka saya," ucapnya.
Merasa dipermalukan SKPD tersebut dimulai ketika Menteri Kesehatan datang ke Palangka Raya. Di mana Pj Gubernur Kalteng mengaku telah menerima bantuan masker dari Kemenkes sekitar 250 ribu lembar, namun dibantah Menkes karena telah menyalurkan sebanyak 400 ribu lembar.
Kemudian saat rapat koordinasi dengan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) disampaikan jumlah lahan maupun hutan terbakar di Kalteng hanya 11 ribu hektar, sedangkan data Kementerian Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan ternyata mencapai 350 ribu hektar.
"Mengadakan pengobatan gratis selama kabut asap juga sudah saya perintahkan jauh-jauh hari. Tapi apa, justru Bank Indonesia dan Korem 102 Panju Panjung yang pertama mengadakannya. Siapa yang tidak malu," kata Hadi dengan nada tinggi.
Deputi di Kementerian Dalam Negeri ini mengingatkan SKPD agar bersikap gentlement' dan tidak bermain belakang'. Bahkan, dirinya menyebut dapat berbuat lebih kejam dari yang diperbuat SKPD.
"Kalau ingin membunuh saya, saya bisa duluan yang membunuh. Saya ke Kalteng ini tidak cari uang. Tidak!. Karir saya di Aparatur Sipil Negara (ASN) juga sudah mentok. Pensiun masih lima tahun lagi," tegasnya.
Dia mengatakan berbagai kegiatan yang diperintahkan kepada SKPD merupakan upaya membantu masyarakat dan berdasarkan pengalaman saat menjadi Sekretaris Daerah Pemprov Jawa Tengah dalam mengatasi bencana meletusnya Gunung Merapi maupun tanah Longsor.
"Perintah Presiden, saya di Kalteng tiga Hari, di Jakarta tiga hari, karena saya menjabat Deputi. Kalau saya tidak peduli dengan Kalteng, ya saya jalankan saja. Pernah lihat saya tinggalkan Kalteng, tidak kan. Mari berbuat dan membantu masyarakat. Ini untuk Kalteng juga," demikian Hadi.
Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015