"Dengan surat yang kami keluarkan, selesai," kata Sudirman saat dalam penerbangan dari Amsterdam ke Abu Dhabi usai kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat (AS), Kamis.
Ia mengatakan Freeport membutuhkan jaminan dan kepastian investasinya di Indonesia dari pemerintah.
Sudirman juga menegaskan sempat bertemu petinggi Freeport di AS saat acara US Chamber of Commerce di Washington DC.
"Saya ketemu Ricard kemarin pokoknya sampai ditata ulang (peraturan) minerba, tidak akan ada pembicaraan," katanya.
Ia menambahkan penataan regulasi akan diselesaikan karena aspek-aspek pengaturan mineral di Indonesia harus dibereskan seluruhnya.
Sudirman mengaku sulit untuk menentukan kapan rampungnya inisiatif memulai telah begitu kuat baik dari pemerintah maupun DPR sehingga diharapkan dalam setahun ke depan mulai tampak ada hasilnya.
"Dengan surat itu ketegangan Freeport dengan pemerintah tidak akan ada lagi, tinggal memberi tahu kepada masyarakat Indonesia tentang apa yang terjadi," katanya.
Ia juga mengimbau pihak-pihak yang tidak memahami persoalan Freeport untuk berhenti memperkeruh keadaan melainkan mencoba memahami keadaan yang sebenarnya.
Dalam satu hingga dua pekan ke depan, Menteri Sudirman akan ke Timika untuk meresmikan tambang bawah tanah hasil kerja sama PT Freeport bersama 10 BUMN.
"Freeport melibatkan 10 BUMN misalnya dengan Krakatau Steel untuk suplai besi, lalu ada BUMN suplai batu bara, timah, BBM dan lain-lain, termasuk Pindad untuk suplai alat berat," katanya.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015