Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat mendekati level Rp9.050 menjadi Rp9.054/9.058, di Jakarta Selasa pagi, dibandingkan dengan posisi penutupan hari sebelumnya pada Rp9.065/9.085 per dolar AS atau naik 11 poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Selasa, mengatakan rupiah terus mendapat dukungan dari pasar regional dengan membaiknya yen terhadap dolar AS ditambah pula dengan membaiknya pasar saham Asia. Kenaikan rupiah terhadap dolar AS sempat mencapai level Rp9.050 per dolar AS, namun posisi itu dalam lima hari perdagangan kembali melemah hingga di posisi Rp9.054 per dolar AS, katanya. Rupiah, lanjut Kostaman, bergerak naik berdasarkan sentimen positif yang berasal dari eksternal, sedangkan dari internal cenderung lesu, karena itu rupiah bisa saja pada hari berikut kembali melemah. Kenaikan rupiah itu seharusnya menunjukkan faktor fundamental ekonomi makro Indonesia semakin bagus, namun mata uang lokal itu memang agak berbeda dengan mata uang Asia lainnya, katanya. Mengenai yen, ia mengemukakan yen mendapat dukungan pasar yang melakukan aksi short position, sehingga bergerak naik lagi terhadap dolar AS. Apalagi ada pernyataan dari Menkeu Keuangan Jepang bahwa ekonomi Jepang cukup bagus. Yen naik menjadi 120,12 dari sebelumnya 120,34 per dolar AS, dan euro turun jadi 155,35 dari 155,59. Kenaikan yen juga didukung oleh kekhawatiran negara-negara industri maju (G7) bahwa nilai yen sudah cukup rendah, sehingga pelaku asing melakukan aksi short position, katanya. Rupiah, menurut dia, pada penutupan pasar nanti diperkirakan akan kembali menguat hingga melewati angka batas psikologis Rp9.050 per dolar AS mendekati level Rp9.000 per dolar AS. Apabila rupiah mampu menembus level Rp9.000 per dolar AS, maka peluang rupiah untuk bisa mencapai level Rp8.800 per dolar AS pada tiga bulan pertama 2007 akan terbukti, katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007