"Kami berharap rekomendasi ini akan ditindak lanjuti oleh pemerintah pusat, provinsi dan daerah," kata Nolvi, salah seorang peserta workshop pemuda lintas agama yang diselenggarakan Kementerian Agama Provinsi Sulteng di Palu yang berakhir, Rabu.
Ia mengatakan beberapa pokok pemikiran yang dituangkan dalam butir-butir rekomendasi tersebut antara lain mendorong Kementerian Agama RI memblokir situs yang dapat menyulut konflik antar umat beragama.
Berikutnya, Kemenag mengakomondir pemuda lintas agama untuk pengamanan pelaksanaan ibadah hari-hari besar keagamaan.
Juga memaksimalkan dialog-dialog lintas agama di tingkat provinsi, kabupaten/kota sampai ke kecamatan dan desa di Provinsi Sulteng.
Agar Kemenag juga meningkatkan pembinaan kepemudaan lintas agama.
Semua rekomendasi yang telah dilahirkan para pemuda lintas agama meliputi agama Kristen, Islam, Budha, Hindu, Katolik dan Khonghucu bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan toleransi kerukunan antar umat beragama di Provinsi Sulteng.
Sementara Kepala Sub Bidang Hukum dan Kerukunan Umat Beragama Kanwil Kementerian Agama Sulteng Akbar Sidik menyambut dan memberikan apresiasi kepala pemuda lintas agama yang telah melahirkan beberapa rekomendasi untuk pemerintah, khususnya Kementerian Agama RI demi keutuhan kerukunan antar umat beragama di daerah ini.
"Semua butir-butir rekomendasi ini akan kami sampaikan kepada Kementerian Agama RI untuk dijadikan acuan dalam program kerja ke depan.
Pewarta: Anas Masa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015