Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Setya Novanto meninjau penanganan musibah kabut asap dan kebakaran hutan di Provinsi Jambi, dan meyakini musibah itu dapat segera diatasi.
"Saya meyakini musibah itu dapat segera diatasi setelah mendengarkan pemaparan pejabat Gubernur Jambi Irman sebagai penanggung jawab satgas kebakaran hutan dan lahan serta DanDrem Kolonel Infantri Makmur Umar sebagai komandan satgas," katanya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Hal itu dikatakan Novanto saat melakukan peninjauan penanganan bencana asap bersama Menkopol Hukam Luhut Binsar Pandjaitan, Kapolri Jendral Badrodin Haiti, Panglima TNI Jendral Gatot Nurmanto, Menkes Nila F Moeloek, Menhut dan LHK Siti Nurbaya, Kepala BNPB Willem Rampangilei, pada Selasa (27/10).
Dia menjelaskan, setelah melihat langsung penanganan dan langkah-langkah penanganan kebakaran hutan serta lahan di Jambi saat ini, dia nilai langkah dan penanganan tersebut sudah berjalan baik.
Namun Novanto mendengar bahwa dari 19.500 hektar hutan yang terbakar, baru 185 hektar yang berhasil dipadamkan.
"Selain itu, kabut asap yang menyelimuti 5,1 juta hektar wilayah Jambi, tentunya memerlukan penanganan khusus yang harus dilakukan secara masif, oleh seluruh elemen dan anak bangsa yang ada di negeri ini," ujarnya.
Dia mengimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama pemerintah pusat dan daerah, bersatu padu menyelesaikan permasalahan ini.
Menurut dia, selain fokus memadamkan kebakaran hutan dan lahan, dirinya meminta agar pemda Jambi khususnya satgas penanggulangan bencana, fokus juga ke dampak kebakaran yaitu kabut asap, yang sangat membahayakan warga jambi dan sekitarnya.
"Fasilitas kesehatan harus ditingkatkan dan dipantau 24 jam, rakyat harus segera dilayani jika mengeluh sakit, jangan ditunda-tunda," katanya.
Novanto mengatakan, dirinya sudah berbicara dengan Menkes Nila F Moeloek yang memastikan akan memberikan apapun keperluan rakyat yang terkena dampak kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu di bidang pendidikan, Novanto mengaku sudah bicara langsung dengan Menteri Pendidikan Anies Baswedan dan ternyata kementerian pendidikan sudah membuat beberapa program khusus bagi anak-anak yang terkendala mengikuti pendidikan akibat musibah ini.
"Saya sangat setuju dengan program-program yang dibuat oleh kementrian pendidikan, seperti membuat program pendidikan yang disiarkan di beberapa stasiun televisi nasional dan lokal, sehingga anak-anak yang tidak dapat pergi sekolah dapat tetap mengikuti pendidikan dengan menonton program tersebut di rumah atau di tempat evakuasi," ujarnya.
Sementara itu, dirinya sangat setuju dengan kebijakan Pemerintah yang tidak lagi memberikan izin penggunaan lahan gambut kepada siapapun.
Novanto juga sependapat dengan Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan jika proses evakuasi sebaiknya dilakukan di dalam daerah saja dengan menggunakan kantor-kantor pemerintahan, gedung-gedung atau fasilitas umum serta tempat milik warga lainnya yang layak dijadikan sebagai tempat hingga sementara.
"Dalam kesempatan ini saya mengajak kepada kita semua untuk bersatu padu menangani permasalahan ini, semua elemen bangsa harus bergerak, lakukan apa yang bisa dilakukan," katanya.
Dia menjelaskan di Provinsi Jambi, dirinya mengunjungi beberapa tempat evakuasi sementara yang disiapkan pemerintah, dan beberapa tempat yang dibuat beberapa instansi lainnya di Jambi sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang terkena dampak kebakaran hutan dan lahan..
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015