Novanto yang bersama Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, Kapolri Jendral Badrodin Haiti, Panglima TNI Jendral Gatot Nurmanto, Menkes Nila F Moeloek, Menhut dan LHK Siti Nurbaya, Kepala BNPB Willem Rampangilei menyatakan, di bidang pendidikan, dirinya sudah bicara langsung dengan Menteri Pendidikan, Anis Baswedan. Beliau, sudah membuat beberapa program khusus bagi anak-anak yang terkendala mengikuti pendidikan akibat musibah ini.
"Saya sangat setuju dengan program-program yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan, seperti membuat program pendidikan yang disiarkan di beberapa stasiun televisi nasional dan lokal, sehingga anak-anak yang tidak dapat pergi sekolah dapat tetap mengikuti pendidikan dengan menonton program tersebut dirumah atau ditempat evakuasi," katanya.
Kebijakan Kementerian Pendidikan yang memundurkan jadwal atau kalender pendidikan di daerah yang terkena bencana mendapat apresiasi. Oleh karena, anak-anak tidak perlu khawatir atau takut tertinggal oleh teman-temannya yang lain, karena sistim dan waktu belajar mengajar sudah dibuat fleksibel oleh pemerintah.
"Saya juga sangat sependapat dengan langkah kedepan Kemendikdas membuat sekolah tanpa asap, mengingat wilayah Indonesia sangat rawan kebakaran," katanya.
Terkait kebakaran hutan khususnya lahan gambut yang sulit ditangani, dirinyab setuju dengan kebijakan Pemerintah yang tidak lagi memberikan izin penggunaan lahan gambut kepada siapapun. "Terkait proses evakuasi, saya sependapat dengan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan jika proses evakuasi sebaiknya dilakukan di dalam daerah saja dengan menggunakan kantor-kantor pemerintahan, gedung-gedung atau fasilitas umum serta tempat milik warga lainnya yang kayak dijadikan sebagai tempat hingga sementara," kata Novanto.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya mengajak kepada semua untuk bersatu padu menangani permasalahan ini, semua elemen bangsa harus bergerak, lakukan apa yang bisa lakukan.
"Bagi pejabat atau warga yang memiliki tempat dengan sistim tata udara yang baik, Saya ketuk pintu hati bapak ibu sekalian untuk mengajak saudara-saudara kita yang tinggal disekitar bapak ibu, untuk tinggal sementara hingga musibah atau bencana ini berakhir," ujar Novanto.
Di Provinsi Jambi, saya mengunjungi beberapa tempat evakuasi sementara yang disiapkan pemerintah, dan beberapa tempat yang dibuat oleh beberapa instansi lainnya di Jambi, sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang terkena dampak kebakaran hutan dan lahan.
Masa krisis kabut asap yang diperkirakan berlangsung hinga 3 minggu kedepan, tentunya memerlukan keikhlasan dan bantuan serta partisipasi kita semua.
"Sudah saatnya seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menjadikan permasalahan kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap ini menjadi musuh bersama sehingga saya harapkan seluruh elemen dan anak Bangsa, bersama-sama mengatasi permasalahan ini.
Terakhir dirinya mengingatkan kepada kita semua untuk senantiasa berdoa, memohon bantuan kepada Allah SWT karena dengan Ridho -NYA semua permasalahan seperti bencana kebakaran hutan dan lahan yang saat ini tengah ditangani pemerintah, agar dapat segera diselesaikan.
"Saya percaya dengan doa, semua permasalahan akan semakin mudah di atasi, buktinya doa seluruh warga Jambi dan saya yang meminta agar hujan segera turun dikabulkan oleh -NYA, tepat saat saya memberikan masukan dan pemaparan terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan serta dampak kabut asap," demikian Novanto.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015