Denpasar (ANTARA News) - Rajendra Sadashiv Nikalje, pria India yang menjadi buronan kasus pembunuhan puluhan wanita di negaranya berhasil ditangkap di Bali.

"Kami menerima pemberitahuan dari interpol Australia untuk menangkap yang bersangkutan setibanya di Bali dari Sidney, Australia," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Denpasar, Komisaris Polisi Reinhard Nainggolan, di Denpasar, Selasa.

Pria berusia 56 tahun yang datang sendiri untuk berliburan dan langsung ditangkap tim gabungan setiba di Bandara Ngurah Rai, Bali, pada hari Minggu (25/10).

Di paspor, dia bernama Kumar Mohan dan setelah dicocokkan sidik jarinya cenderung ada kesamaan dengan pria India bernama Rajendra Sadashiv Nikalje.


"Hingga kini yang bersangkutan dititipkan di ruang tahanan Polda Bali menunggu proses pemulangan sesuai permintaan dari negara, karena sampai saat ini permintaan itu belum diterima," ujar Nainggolan.

Sementara itu Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Hery Wiyanto, menambahkan, Nikalje datang ke Bali dengan menaiki pesawat Garuda Indonesia GA715 tiba di Bandara Ngurah Rai, Bali pada Hari Minggu (25/10) pukul 13.15 waktu setempat.

"Pemegang paspor nomer G9273860 diindikasikan melakukan perjalanan ke Indonesia selama 15 hari. Surat perintah penangkapan sudah diterbitkan di India pada 12 oktober 1994 atas nama tersangka. Pada 9 Juli 1995 Interpol Red Notice Number A-360/7-1995 telah diterbitkan," kata Wiyanto.


"Tersangka sebagai otak pembunuhan terhadap 15-20 kali pembunuhan di India," ujar dia.

Menurut Wiyanto, tersangka kabur dari India dan tinggal di Australia, karena terlacak, Nikalje meninggalkan Negeri Kanguru. Ia berangkat dari Sydney menaiki pesawat Garuda Indonesia GA-751.

Interpol Australia yang mengecek daftar nama pemakai jasa Garuda Indonesia GA-751 mengetahui tersangka dalam penerbangan menuju Bali. Interpol Australia langsung mengirimkan permintaan bantuan penangkapan dan pengiriman Red Notice kepada Interpol Indonesia.

Menerima laporan, anggota Reskrim Polresta Denpasar langsung berkoordinasi dengan pihak Imigrasi. Turun dari pesawat terbang sekitar pukul 13.50 WIT, pria kelahiran India 24 Juli 1959 langsung ditangkap.

Pewarta: Pande Yudha dan Gembong Ismadi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015