Langkat, Sumatera Utara (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menyatakan 3.238 rumah warga kebanjiran karena debit air sungai meningkat setelah hujan deras di hulu dan pasang naik air laut.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Langkat Noto Atmojo di Stabat, Selasa, mengatakan banjir melanda lima kecamatan, yang paling parah di Kecamatan Tanjungpura.
Di Desa Alur Gadung, Kecamatan Sawit Seberang, 22 rumah tergenang dengan tinggi air 30 sentimeter hingga 80 sentimeter.
Banjir juga melanda Kecamatan Padang Tualang, menyebabkan 124 rumah warga di Desa Padang Tualang, Buluh Telang, Besilam, Jati Sari, tergenang. Tinggi air yang menggenangi rumah warga kini sudah turun menjadi 20 sampai 30 sentimeter.
Di Kecamatan Hinai, ada tiga desa yang kebanjiran. Sebanyak 304 rumah di Desa Cempa, Batu Lenggang, Tamaran tergenang, tinggi airnya 30 sampai 80 sentimeter.
Sementara di Kecamatan Tanjungpura ada 2.766 rumah warga yang kebanjiran di Desa Teluk Bakung, Pematang Cengal Barat, Paya Perupuk, Baja Kuning, Pekubuan, Kelurahan Pekan Tanjungpura dan Pantai Cermin.
"Di sini ada 315 hektare lahan persawahan petani yang terendam banjir," kata Noto Atmojo serta menambahkan genangan air di lahan persawahan tingginya 40 sampai 80 sentimeter.
Ia menambahkan banjir juga menyebabkan 22 rumah warga di Desa Harapan Baru, Kecamatan Sei Lapan, tergengan air dengan tinggi antara 40 dan 70 sentimeter.
Di Kecamatan Sei Lepan ada 150 hektare perkebunan kelapa sawit milik masyarakat yang tergenang. Jalan menuju kecamatan juga tergenang air setinggi 150 sentimeter.
Pewarta: Imam Fauzi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015