Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengkaji kemungkinan menaikkan tarif Kereta Api (KA) kelas ekonomi, selain untuk meningkatkan pelayanan juga memberikan kesempatan kepada BUMN perkeretaapian ini merawat sarana dan prasaranya dengan baik. "Dengan tarif seperti sekarang, sama saja kita membiarkan kerusakan sarana dan prasarana kereta api semakin parah," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Hatta Rajasa saat melakukan kunjungan ke daerah rel KA Longsor ruas Cakung, Bekasi, Senin. Dicontohkannya, tarif KA Jabotabek jurusan Bekasi-Jakarta sebesar Rp1.500 sudah terlalu rendah. Akibatnya masyarakat kurang mempunyai rasa memiliki terhadap sarana kereta yang mereka tumpangi. Kendati begitu, Hatta menekankan, kenaikan tarif KA ekonomi Jabotabek harus diikuti dengan peningkatan pelayanan terutama dari kereta tanpa AC jadi ber-AC. Hatta menyebutkan, kemungkinan penyesuaian akan dilakukan bersamaan dengan diresmikannya rel ganda Serpong Line pada Maret-April 2007. Saat itu Departemen Perhubungan juga akan meluncurkan KA ekonomi AC untuk lintasan Jabodetabek. Dengan gerbong KA ini diharapkan kualitas layanan untuk 100 juta penumpang lintasan ini per tahunnya semakin meningkat. Selain itu, lanjutnya, pertimbangan kenaikan tarif ekonomi KA Jabotabek dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan dalam kereta api. Selama ini, katanya, manajemen PT KA telah tiga kali mengajukan usul kenaikan tarif kelas ekonomi rata-rata 45 persen. Dirut PTB KA Ronny Wahyudi mengatakan dengan adanya rencana penghapusan kelas ekonomi non-AC menjadi AC ekonomi untuk KRL Jabotabek, mungkin strukturnya berubah. "Bisa saja tarif KAB AC ekonomi Jabotabek harganya ditetapkan menjadi Rp5.000 per penumpang untuk jarak terjauh," ujarnya. Ronny menyebutkan, untuk meningkatkan kualitas layanan dan menghindari penumpang gelap pada tahap awal pihaknya akan menyeterilkan 12 stasiun KAB di jalur Serpong-Tanah Abang. Setelah itu, stasiun lain akan menyusul untuk diterapkan pola seperti itu. "Sehingga siapa pun yang tidak punya tiket tidak bisa masuk stasiun," katanya. Lebih lanjut Hatta menyebutkan, kenaikan tarif tersebut secara langsung akan mengurangi dana subsidi public service obligation (PSO) yang tahun ini mencapai Rp375 miliar. Hasil pengurangannya akan dialokasikan untuk biaya infratructure maintenance operation (IMO). "Sehingga kualitas infrastruktur KAB di seluruh ikut meningkat," ujarnya. Hatta juga menyebutkan, pemerintah juga berkeinginan meningkatkan kesejahteraan karyawan PTB KA. "Yang harus dilakukan yaitu menyetarakan gaji karyawan dengan PNS. Tahun ini masalah ini harus selesai," ujarnya. Menyinggung potensi kerugian yang dialami PT KA akibat musibah banjir di Jabotabek beberapa hari terakhir, Dirut PT KA Rony Wahyudi menyebutkan, per hari mencapai Rp800 juta. "Itu belum termasuk kerusakan sarana dan prasarana yang terendam banjir, seperti terenamdamnya ratusan KRL di Depo KRL Bukit Duri, Manggarai," kata Ronny saat berkunjung ke lokasi itu bersama Menteri Perhubungan Hatta Rajasa.(*)
Copyright © ANTARA 2007