Bupati baru menghubungi saya dan meminta bantuan mobilisasi pengungsi
Jayapura (ANTARA News) - Kepala Staf Kodam (Kasdam) XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Herman Asaribab mengatakan sekitar 800 warga di berbagai kampung dari Distrik Kuyawage, Distrik Wanobarat dan Distrik Goabaliem, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, mengungsi karena embun es.

"Bupati baru menghubungi saya dan meminta bantuan mobilisasi pengungsi," kata Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Herman Asaribab ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Selasa.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya juga sudah mengirimkan bantuan beras sejak dikabarkan terjadi embun es yang melanda tiga distrik tersebut.

"Pemerintah daerah juga sudah mengirimkan bantuan beras," katanya.

Untuk itu, Kodam XVII/Cendrawasih melalui kodim 1702/Jayawijaya telah dan sedang membantu mobilisasi dan mendistribusikan bantuan makanan.

"Saya dalam waktu dekat juga akan mengunjungi kabupaten Lanny Jaya," katanya.

Dia menambahkan bahwa untuk sementara Distrik Kuyawage, Distrik Wanobarat dan Distrik Goabaliem dikosongkan sampai bencana hujan atau embun es asam tidak lagi melanda tiga distrik tersebut.

Sementara itu, informasi yang diterima Antara Jayapura, 800 warga itu terpaksa mengungsi dari kampungnya akibat embun es asam yang melanda.

Bencana embun es asam sudah terjadi sekitar seminggu lamanya, yakni sejak 21 Oktober 2015, namun pada Minggu (25/10) pagi yang paling parah.

Pada Minggu pagi, warga yang keluar dari honai (rumah adat) hendak beraktivitas terkena embun es sehingga mengakibatkan kulit terasa terbakar dan timbul luka.

Akibatnya, ratusan warga di tiga distrik itu mengungsi di beberapa wilayah antara lain Habema Kabupaten Jayawijaya, Distrik Malageneri Kabupaten Lanny Jaya, Distrik Ilaga dan Distrik Sinak Kabupaten Puncak serta ke beberapa distrik di Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Nduga.

Dilaporkan juga bahwa ada masyarakat yang tidak mampu berjalan dan pendeta atau guru jemaat diungsikan ke Tiom, ibu Kota Lanny Jaya dan Wamena ibu kota Kabupaten Jayawijaya dengan menggunakan pesawat MAF.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015