New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah memperpanjang kerugian minggu lalu pada Senin (Selasa pagi WIB), karena Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan penurunan lebih lanjut dalam
investasi minyak.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember, turun 62 sen atau 1,4 persen, menjadi berakhir pada 43,98 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember ditutup pada 47,54 di perdagangan London, turun 45 sen (0,9 persen) dari penutupan Jumat.
Jumat lalu, harga minyak membentang kerugian menjadi minggu kedua, dengan WTI turun 2,02 dolar AS untuk seminggu dan Brent merosot 1,94 dolar AS.
Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan pada Senin bahwa pasokan minyak yang berlimpah kemungkinan akan meluas ke pertengahan tahun depan, sementara investasi diperkirakan menurun lebih lanjut karena harga masih rendah.
Dia mengatakan kepada sebuah konferensi energi di Singapura bahwa investasi minyak sudah turun 20 persen di seluruh dunia pada tahun ini dan penurunan lain kemungkinan pada 2016.
Itu akan menandai pertama kalinya investasi minyak telah menurun selama dua tahun berturut-turut sejak pertengahan 1990-an.
Analis Commerzbank, Carsten Fritsch, mengatakan bahwa Brent telah diperdagangkan di sekitar 48 dolar AS selama delapan minggu terakhir, terlepas dari lonjakan singkat pada awal Oktober.
"Segala sesuatunya tidak mungkin berbeda minggu ini, untuk situasi fundamental tetap tidak berubah: pasar secara signifikan kelebihan pasokan pada saat ini, karena meluapnya stok dan produksi minyak mentah -- di atas semua di Amerika Serikat -- mengkonfirmasi waktu demi waktu lagi," katanya.
(Uu.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015