Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Sutanto mengatakan, para perusuh di Poso dan Palu, Sulawesi Tengah, mendapatkan dana untuk membiayai aksinya dengan cara merampok. Ia mengatakan hal itu di sela-sela rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, di Jakarta, Senin, yang salah satu agendanya membahas situasi dan penanganan kerusuhan di Poso. "Ada tersangka yang telah ditangkap dan menyebutkan bahwa dana itu diperoleh dengan merampok toko emas," kata Kapolri. Namun, Sutanto tidak mengelaborasi aksi perampokan itu. Selama ini, Poso memang ada beberapa kali kasus perampokan dengan kerugian yang cukup besar bahkan uang Pemda Poso Rp600 juga dirampok. Polisi menemukan indikasi keterlibatan para tersangka yang kini ditangkap dalam aksi perampokan. Saat rapat dengar pendapat itu, Kapolri juga membawa aneka senjata api dan senjata tajam yang disita dari para perusuh Poso dan Palu. Barang bukti kejahatan ini ditata berjajar di lantai tengah antar Kapolri dengan Komisi III DPR. Pada kesempatan itu, Kapolri juga optimis bahwa situasi Poso akan segera pulih setelah para perusuh yang kini menjadi buronan tertangkap. "Sejak masa penindakan 22 Januari 2007 lalu, situasi di Poso telah kondusif karena sudah tidak lagi terjadi ledakan bom di sana," katannya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007