Jakarta (ANTARA News) - Gubernur terpilih Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Irwandi Yusuf, menemui Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Djoko Santoso, di Markas Besar TNI Angkatan Darat (TNI-AD), Senin (5/2), dalam kunjungan silaturahmi. "Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu, Irwandi mengatakan keberadaan TNI, khususnya TNI AD, masih diperlukan untuk membantu pemulihan kondisi dan pembangunan Aceh di masa datang," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI AD, Brigjen TNI Ricardo Siagiaan, kepada waryawan usai menghadiri pertemuan tersebut. "Untuk memenangi pemilihan kepala daerah itu mudah, tetapi untuk menyatukan Aceh bukanlah pekerjaan yang mudah. Jadi, saya membutuhkan dukungan dari seluruh komponen masyarakat Aceh, termasuk TNI, dalam hal ini TNI AD, untuk dapat menyatukan dan membangun Aceh yang lebih baik," ujar Irwandi, seperti dikutip Kadispenad. Irwandi pun mencontohkan, saat terjadi banjir di Aceh Tamiang. Belum ada koordinasi yang baik antara TNI dengan KPA. TNI dan KPA masing-masing berjalan sendiri dalam penanganan korban banjir, padahal pos mereka hanya berjarak 50 meter. "Kenapa nggak gabung saja. Itu contoh, betapa sulitnya menyatukan komponen di Aceh," ungkapnya. Kadispenad juga menerangkan respon Kasad bahwa keberadaan TNI di mana pun di wilayah Indonesia, baik di Aceh atau Papua selalu harus berdasarkan keputusan politik. "Saya sudah tekankan kepada seluruh panglima Kodam untuk membantu pemerintah daerah, dalam hal pengamanan, pembangunan dan penyelesaian masalah-masalah kemasyarakatan, termasuk juga komitmen TNI AD terhadap Aceh," ujar Kasad seperti dikemukakan Kadispenad. Yang penting, tambah Kasad, pembangunan Aceh harus tetap dilakukan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tentang kondisi terakhir di Aceh, kedua pihak sepakat bahwa kondisi dan situasi keamanan di Aceh kini makin kondusif. Dalam kunjungan itu Irwandi juga menyampaikan undangan kepada Kasad untuk dapat hadir dalam pelantikannya sebagai gubernur NAD pada 8 Februari 2007. Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar berhasil memenangi pemilihan kepala daerah setelah mengantongi dukungan sebesar 38,20 persen. Gubernur terpilih akan dilantik pada 8 Februari 2007. Rekapitulasi akhir perolehan suara dari 21 kabupaten/kota menunjukkan, bekas juru propaganda GAM itu menang setelah mengantongi 768.745 suara. Dia meninggalkan saingan terkuatnya, Ahmad Humam Hamid, yang hanya mampu meraih 334.484 suara (16,62 persen). Kemenangan pasangan Irwandi-Nazar sempat menimbulkan pro kontra sejumlah kalangan, terutama kekhawatiran akan lepasnya NAD dari NKRI. (*)
Copyright © ANTARA 2007