IHSG di posisi 4.691,71 atau menguat 0,83 persen. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 8,16 poin (1,01 persen) menjadi 812,89.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, mengatakan hasil kinerja beberapa emiten semester III mencatatkan hasil cukup positif. Kondisi itu menjadi salah satu pemicu bagi investor di pasar modal untuk agresif melakukan investasi, terutama saham sehingga IHSG bergerak positif.
"Insya Allah beberapa perusahaan secara konsisten bagus kinerjanya pada kuartal III ini," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, penyerapan anggaran pemerintah yang relatif lebih baik sampai kuartal ketiga tahun ini hingga peluncuran beberapa stimulus pemerintah juga menjadi salah satu penopang bagi IHSG.
Hal senada disampaikan Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya. Menurut dia, kondisi perekonomian dalam negeri mulai mengarah stabil seiring dengan langkah responsif pemerintah melalui peluncuran paket kebijakan ekonomi hingga jilid V. Kondisi tersebut menopang IHSG.
"Ada harapan dari perekonomian domestik yang stabil meski ekonomi global melambat, situasi itu berdampak positif bagi pasar modal," katanya.
Selain itu, lanjut dia, nilai tukar rupiah yang bergerak stabil menambah dukungan bagi pergerakan IHSG untuk tetap bergerak di area positif. Diharapkan tren apresiasi rupiah bakal berlanjut.
"Kendati demikian, investor tetap perlu mengantisipasi koreksi wajar di tengah tren naik IHSG BEI saat ini," katanya
Sementara itu, frekuensi saham di BEI mencapai 247.979 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,87 miliar lembar saham senilai Rp4,44 triliun.
Efek yang bergerak naik 163 saham, turun 131 saham, dan yang tidak bergerak nilainya sebanyak 94 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 35,69 poin (0,15 persen) menjadi 23.116,25, indeks Nikkei naik 121,82 poin (0,65 persen) ke level 18.947,12, dan Straits Times menguat 14,61 poin (0,48 persen) ke posisi 3.083,07.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015
