Bandung (ANTARA News) - PT PLN Unit Jawa Barat dan Banten terpaksa mematikan 188 gardu listrik di beberapa daerah yang terendam banjir di sembilan kabupaten dan kota di Jawa Barat. "Kami terpaksa memutuskan atau mematikan gardu itu karena terendam banjir, selain terendam banjir juga demi keselamatan konsumen di daerah yang terendam banjir," kata Deputi Manager Bidang Komunikasi dan Informasi PT PLN Unit Jabar dan Banten, Bambang Dwiyanto di Bandung, Senin. Beberapa gardu yang dimatikan itu antara lain di wilayah Bekasi, Depok, Bogor, Karawang, Purwakarta dan Kabupaten Cirebon. "Gardu yang paling banyak dimatikan adalah di Bekasi mencapai 97 buah, sisanya tersebar di beberapa daerah genangan banjir di Jabar," katanya. Pemadaman aliran listrik di gardu-gardu itu berlangsung sejak Jumat (2/2) lalu pada saat daerah itu sudah terendam. Langkah pemadaman itu untuk menghindari terjadinya kosleting listrik akibat teredam air di rumah konsumen yang bisa berakibat fatal. Akibat pemadaman itu, ribuan pelanggan di daerah tersebut terpaksa tidak mendapatkan pasokan listrik, termasuk di beberapa kawasan industri di Bekasi. Ia menyebutkan, apabila kondisi sudah normal, PLN akan segera menyambungkan kembali aliran listrik tersebut. Dikatakan bahwa pihaknya akan berusaha melakukan recovery secepatnya, namun untuk menghidupkan kembali gardu itu PLN butuh satu dua hari untuk membersihkan, memperbaiki dan memastikan gardu itu bisa berfungsi lagi. Namun menurut dia, masyarakat inginnya cepat-cepat tersambung dan listrik di rumah atau di kantor mereka cepat hidup. Ketika ditanya potensial lost akibat terganggunya 188 gardu listrik itu, Bambang mengaku belum mempunyai data kerugian. Ia menyebutkan, PLN saat ini konsentrasi kepada penanganan aliran listrik di lokasi banjir termasuk melakukan normalisasi jaringan secepatnya. Sementara itu untuk mengantisipasi gangguan jaringan listrik akibat bencana alam seperti banjir saat ini, PLN Unit Jawa Barat dan Banten membentuk Tim Siaga Pemulihan Tenaga Listrik yang berjumlah 15 regu. "Jumlah anggota tim semuanya 120 orang, mereka akan bergerak cepat sebagai tim khusus untuk menangani pemulihan listrik akibat bencana alam seperti saat ini," katanya. Selain itu, Tim Siaga Pemulihan Tenaga Listrik dari Unit Jawa Barat dan Banten itu juga akan dikerahkan untuk membantu pemulihan dan recovery jaringan listrik di DKI Jakarta. "Kita siapkan sebagian anggota tim untuk membantu petugas PLN di Jakarta untuk pemulihan jaringan di sana. Mungkin petugas PLN di sana juga menjadi korban banjir sehingga mereka butuh bantuan dari kita," ucapnya. Namun sejauh ini belum dilakukan personil Tim Siaga ke Jakarta karena menunggu kondisi banjir di sana reda yang memungkinkan dilakukan recovery sarana dan jaringan listrik di sana. (*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007