Bandung (ANTARA News) - Indonesia dan Malaysia menjalin kerja sama dalam promosi dan pengembangan wisata Islami guna mengoptimalkan potensi masing-masing negara di sektor pariwisata itu.
"Bagian dari promosi pariwisata di Indonesia salah satunya adalah Islamic tourism. Poin pentingnya adalah marketing dan langkah ini merupakan kerja sama promosi," kata Staf Ahli Menteri Pariwisata Indonesia Syamsul Lussa dalam Joint Seminar on Islamic Tourism di Bandung, Senin.
Ia mengatakan Indonesia ingin mempromosikan daerah-daerah tujuan wisata religius serta fasilitas hotel, biro perjalanan, restoran dan spa untuk turis muslim. Malaysia juga demikian.
Menteri Pariwisata Malaysia YB Datuk Mas Ermieyanti mengatakan kedua negara memiliki potensi wisata Islami besar dan bisa bekerja sama mempromosikannya ke dunia.
"Banyak potensi besar di pasar dunia yang kita miliki. Ini kerja sama yang baik mempromosikan Islamic di Malaysia dan Indonesia ke tingkat dunia," katanya.
Menurut Global Muslim Travel Index tahun 2014, Malaysia berada di peringkat teratas daftar destinasi wisata muslim dunia dengan jumlah kunjungan terbanyak.
Direktur Umum Islamic Tourism Center Kementrian Pariwisata dan Budaya Malaysia Zulkifly Md. Said mengatakan kerja sama promosi akan mengoptimalkan perkembangan wisata Islami kedua negara.
"Malaysia dan Indonesia memiliki destinasi yang amat baik untuk mereka (wisatawan muslim) datangi. Saya sambut sekali kerja sama promosi ini," katanya.
Zulkifly mengungkapkan kesuksesan Malaysia dalam mengembangkan wisata Islami selama ini antara lain didukung oleh ketersediaan tempat ibadah serta makanan dan hotel berlisensi halal.
Sementara Indonesia saat ini sedang mempersiapkan daerah-daerah tujuan wisata Islami seperti Aceh, Sumatera Barat, Pekanbaru Riau, Lampung, Banteng, Bandung, DI Yogyakarta, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lombok dan Makassar.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015