Purwokerto (ANTARA News) - Budayawan dan filsuf Franz Magnis Suseno mengatakan bahwa kebakaran hutan harus ditangani secara serius karena telah menimbulkan bencana kabut asap di Pulau Sumatra dan Kalimantan.

"Saat ini korban akibat kabut asap sudah mulai berjatuhan. Setiap minggu, dikalikan 10 (warga) ada yang mati dan ini bisa menjadi malapetaka buat puluhan juta orang," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Romo Magnis (panggilan akrab Franz Magnis Suseno, red.) mengatakan hal itu usai memberikan kuliah umum di Gedung Rektorat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa masalah kebakaran hutan masih kurang diperhatikan.

"Kalau betul, bahwa hujan itu baru turun di bulan Desember, sekarang sudah tidak bisa dipadamkan. Ini bahaya, malapetaka serius," katanya.

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk melakukan tindakan tegas terhadap, yakni dengan menghukum pembakar hutan.

Selain itu, kata dia, kepala daerah di wilayah kebakaran hutan juga harus bertanggung jawab karena mereka bertugas untuk menjaga kelestarian hutan.

"Menurut saya, semua bupati di wilayah (kebakaran hutan) itu harus dipecat karena itu tugas mereka (menjaga kelestarian hutan, red.)," tegasnya.

Menurut dia, Presiden Joko Widodo juga harus menindak menterinya yang lalai karena sebelum kebakaran hutan merebak di sejumlah wilayah, pada bulan April sudah ada laporan terkait keberadaan titik-titik panas.

"Menteri Kehutanan juga harus dipecat karena seharusnya itu (kebakaran hutan, red.) tidak terjadi, itu menjadi malapetaka nasional. Saya harap saya keliru tetapi kemungkinan itu ada, sekarang tidak tahu bagaimana mau ditanggulangi," katanya.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015