Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa pada tanggal 28 hingga 30 Oktober 2015 pertumbuhan awan akan meningkat di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
"Jika prediksi tersebut terjadi, maka akan berdampak positif pada upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin.
Situasi tersebut, kata dia, akan dimanfaatkan untuk memaksimalkan upaya teknologi modifikasi cuaca atau hujan buatan.
Dia menambahkan, prediksi tersebut diketahui berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Berdasarkan data dari BMKG juga diketahui bahwa antara 25 hingga 27 Oktober 2015, awan-awan mulai tumbuh di utara ekuator," katanya.
Dia menambahkan bahwa hujan diprediksi akan turun di Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Barat serta Sumatera Selatan bagian Utara.
Selain itu, hujan diprediksi turun di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, bagian Utara dan Kalimantan Selatan bagian Utara.
"Sebelumnya pada Minggu (25/10) hujan juga sempat turun di Medan, Provinsi Sumatera Utara juga di Bengkalis dan Pelalawan Provinsi Riau," katanya.
Sebelumnya, dia mengatakan bahwa kondisi perairan laut, cuaca dan atmosfer di Indonesia sangat kering.
"Apalagi ada siklon tropis di Filipina yang menarik massa uap air di wilayah Indonesia dan menyebabkan awan-awan tidak terbentuk," katanya.
Ditambah partikel asap yang melayang di atmosfer juga menyerap uap air sehingga awan tidak terbentuk.
"Jika pun ada awan sifatnya mandul, tidak menghasilkan hujan," katanya.
Karena itu, prediksi peningkatan pertumbuhan awan merupakan hal positif bagi upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang terus meluas.
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015