Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lubuklinggau H Parigan Syahrin, Minggu menjelaskan gagalnya kegiatan Asia Pasific Moutain Bike Challenge (APMBC) karena beberapa alasan antara lain kabut asap.
Ia mengatakan pembatalan kegiatan lomba sepeda internasional itu karena peserta APMBC 2015 dari 18 negera itu meragukan kegiatan akan berhasil dengan kondisi Kota Lubuklinggau terkena imbas kabut asap.
Akibatnya atlet akan kesulitan untuk tiba di Kota Lubuklinggau tepat waktu karena hampir setiap hari selalu ada penundaan penerbangan.
Selain penerbangan terganggu akibat kabut asap, juga sudah dipertimbangkan dari sisi kesehatan menjadi fikiran utama para atlit karena tak sanggup untuk bertarung diwilayah yang penuh asap.
Padahal kegiatan APMBC itu merupakan salah satu pendukung Visit Kota Lubuklinggau 2015, selama ini Kota Lubuklinggau jauh dari perhatian nasional maupun internasional.
"Salah satu upaya kita bekerjasama dengan ISSI mengajukan kepada Asian Cycling Federation untuk melaksanakan APMBC 2015 di Kota Lubuklinggau agar Lubuklinggau menjadi perhatian dunia," ujarnya.
Alasan penundaan APMBC 2015 dikarenakan faktor cuaca sangat kuat khususnya Sumatera, ternyata isu itu menjadi perhatian yang sangat besar bagi masyarakat luar terlebih atlet sepeda sendiri, ujarnya.
Ketua Pelaksanaan APMBC 2015 Kota Lubuklinggau Leonardi Sohe mengatakan pelaksanaan kegiatan itu telah direncanakan sejak 2014 dan mengundang semua Negara se-Asia Pasific.
Hingga saat ini ada sekitar 18 negara sudah mendaftarkan pada kegiatan tersebut, antara lain Nepal, Jerman, India, Kanada, Spanyol dan negara lainnya dengan total peserta 100 atlet.
Pada tahun 2013 kegiatan yang sama pernah digelar di kawasan Bukit Sulap, Kota Lubuklinggau dan cukup berhasil, namun tahun ini ada bencana kabut asap, maka pesertanya menyatakan mengundurkan diri, ujarnya.
Pewarta: Zulkifli Lubis
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015