Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah tipis menjadi 9.080/9.090 per dolar AS dibandingkan dengan posisi penutupan akhir pekan lalu pada 9.070/9.077, di Jakarta, Senin pagi. Analis Valas PT Bank Niaga Tbk, Noel, di Jakarta, mengatakan turunnya nilai tukar rupiah akibat dilepasnya rupiah oleh pelaku pasar menyusul terganggunya kegiatan ekonomi setelah banjir melanda Jakarta dalam empat hari terakhir. Banjir yang melanda ibukota mengakibatkan hampir semua perkantoran tidak bisa melakukan aktivitas usahanya, katanya. Meski demikian, lanjut Noel, apabila kegiatan usaha kembali normal, rupiah diperkirakan akan kembali membaik, apalagi dolar AS melemah terhadap yen. Koreksi yang terjadi terhadap rupiah, katanya, merupakan hal yang biasa setelah pekan lalu menguat, namun peluang untuk naik lagi masih ada, karena rupiah diperkirakan akan bisa menembus level Rp9.000 per dolar AS. Apalagi para pelaku pasar hanya berspekulasi melepas rupiah dalam jumlah yang tidak besar, karena kegiatan pasar masih belum kembali normal, katanya. Pelaku pasar saat ini lebih terfokus pada banjir yang melanda ibukota, meski muncul sentimen positif dari pasar regional dengan merosotnya dolar AS, katanya. Dolar AS terhadap yen turun menjadi 121,00 dari sebelumnya 121,37 dan euro terhadap yen jadi 158,60 dari 158,62. Ia mengatakan dolar AS merosot, karena pelaku pasar menunggu pertemuan Negara-Negara Industri Maju (G7) yang akan mengadakan pertemuan pada 9-10 Februari mendatang. G7 dalam pertemuan nanti akan membahas mengenai yen yang melemah, akibat keputusan Bank Sentral Jepang (BoJ) yang tidak menaikkan suku bunga Jepang, katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007