"Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), apalagi tema utama dari peringatan ini banyak ditujukan untuk generasi muda," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Yogyakarta Saptohadi di Yogyakarta, Sabtu.
Kader Anti Napza yang berkumpul dan mengampanyekan bahaya narkoba di antaranya berasal dari kader SMA Negeri 1, SMA Negeri 4, SMA Negeri 7, SMA Negeri 9, SMA Muhammadiyah 1, SMA Muhammadiyah 3, SMK Negeri 1, SMK Negeri 7, SMP Negeri 9, dan SMP Negeri 4.
Setiap kelompok memiliki cara-cara yang unik dan kreatif untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai bahaya narkoba kepada warga yang sedang berada di sekitar kawasan utama wisata Kota Yogyakarta itu.
Berdasarkan data terakhir, prevalensi pengguna narkoba mencapai 2,2 persen dari total jumlah penduduk, dengan rentang usia pengguna antara 10 hingga 59 tahun atau anak usia kelas 3 sekolah dasar sudah ada yang menjadi pengguna narkoba.
"Harapannya, kegiatan ini mampu menggugah kesadaran masyarakat khususnya generasi muda tentang bahaya narkoba dan kemudian menjauhinya," katanya.
Saptohadi mengatakan, generasi muda menjadi sasaran empuk peredaran narkoba karena mereka biasanya mudah dibujuk untuk mencoba. "Berawal dari bujukan teman, kemudian mencoba dan akhirnya menjadi pecandu bahkan bisa menjadi pengedar atau bandar," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, seluruh masyarakat memiliki tanggung jawab untuk mendukung upaya pencegahan, pemberantasan dan pereradan gelap narkoba.
Selain melakukan kampanye simpatik, rangkaian peringatan HANI di Kota Yogyakarta juga diisi dengan kegiatan hiburan dari perwakilan kader anti-narkoba, di antaranya pertunjukan musik dan tari.
Sebanyak 10 band dari perwakilan kader anti narkoba menampilkan sejumlah lagu untuk membakar semangat para generasi muda untuk menjauhi narkoba, ditambah pertunjukan Jaipong dari Institut Seni Indonesia dan penampilan bintang tamu Band Simplicious.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015
