Jakarta (ANTARA News) - PT Pelindo IV (Persero) membutuhkan investasi sekitar Rp20 triliun hingga 2018 untuk mengembangkan infrastruktur dan fasilitas layanan di wilayah operasional perusahaan itu.
"Pelindo IV mendapat tugas dari pemerintah sebagai bagian dari jangkar untuk infrastruktur maritim khususnya Indonesia bagian timur," kata Dirut Pelindo IV Doso Agung usai menerima "Golden Trophy Infobank BUMN Awards 2015: Kategori Best of The Best Sektor BUMN Pelabuhan" di Jakarta, Jumat.
Menurut Doso, investasi terbesar akan dialokasikan untuk pembiayaan pengembangan proyek Makassar New Port (MNP) dengan investasi tahap pertama sebesar Rp1,8 triliun, berupa pembangunan dermaga sepanjang 320 meter yang diproyeksikan seluruhnya rampung pata 2018.
Selain itu, Pelindo IV juga memodernisasi peralatan bongkar muat peti kemas dan pengembangan layanan pelabuhan-pelabuhan.
Ia menjelaskan saat ini Pelindo VI mengelola sebanyak 24 pelabuhan meliputi pelabuhan Makassar, Bitung, Kendari, Gorontalo, Sorong, Biak, Papua, Merauke, Jayapura, Nunukan, Samarinda, Samarinda, Balikpapan, Pantoloan, Ambon.
"Semua pelabuhan akan kita kembangkan, terutama yang mendesak seperti Pelabuhan Sorong, Ambon dan lainnya," ujarnya.
Secara keseluruhan kinerja usaha dari 24 pelabuhan yang luas wilayah operasionalnya mencapai 48 persen dari seluruh total layanan Pelindo I-IV, cukup bagus karena seluruhnya membukukan untung.
Namun tambahnya, perseroan butuh investasi untuk pengembangan kapasitas dan kualitas layanan pelabuhan agar dapat disejajarkan dengan pelabuhan besar lainnya di Indonesia seperti Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak maupun Pelabuhan Semarang.
Untuk memenuhi kebutuhan investasi tersebut Doso mengatakan akan dibiayai dari internal perusahaan dan mengkombinasikannya dengan sumber dana dari pinjaman perbankan dan obligasi.
"Pada minggu lalu Pelindo IV sudah menandatangani perjanjian kredit investasi sebesar Rp3 triliun dari PT Bank Mandiri Tbk," ujarnya.
Selain menyiapkan dana internal sebesar Rp5 triliun, Pelindo IV juga berencana menerbitkan surat utang (obligasi) sebesar Rp5 triliun yang dijadwalkan terealisasi pada semester II 2016.
"Kajian penerbitan sedang dilakukan di tataran internal perusahaan, untuk selanjutnya akan menunjuk penasehat keuangan sekaligus penjamin emisi obligasi yaitu BUMN Sekuritas," ujarnya.
Meski begitu, Doso mengatakan pengembangan Pelindo IV tidak bisa dilakukan sendiri sehingga butuh kemitraan dengan investor, termasuk Pemda Kabupaten/Kota, asosiasi, maupun perusahaan swasta.
Pada tahun 2016, Doso memperkirakan Pelindo VI membukukan pendapatan sebesar Rp2,7 triliun, naik dari tahun 2015 yang diproyeksikan sebesar Rp2,3 triliun.
(R017)
Saat uang bersamaan laba bersih perusahaan 2016 diperkirakan mencapai sekitar Rp600 miliar, melonjak dari 2015 yang ditargetkan sebesar Rp500 miliar.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015