Jakarta (ANTARA News) - Pintu Air Manggarai yang mengalirkan air Sungai Ciliwung di Jakarta Selatan menjadi tontonan warga, sehubungan hingga Minggu siang ketinggian permukaan airnya masih mencapai 1.090 sentimeter, dari batas normal 750 sentimeter. Sejak pukul 09.00 WIB, ketika cuaca di Jakarta sedikit lebih cerah, ratusan warga datang dan pergi hanya sekedar melihat langsung aliran banjir dari dekat. Pintu Air Manggarai yang menjadi salah satu pembelah perbatasan Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat tampak ramai oleh warga yang mengaku datang melihat langsung, sekaligus sebagai rasa prihatin. Sudiono (43), warga kawasan Jalan Saharjo, Jakarta Selatan, datang bersama istri dan anaknya untuk melihat suasana di sekitar aliran sungai. Kerumunan warga terlihat di depan pusat perbelanjaan Pasar Raya Manggarai yang berhadapan langsung dengan aliran sungai, sebagian lainnya berjejer di jembatan rel kereta api Stasiun Manggarai. Pada Minggu dinihari, pemerintah ibukota memutuskan membuka tutup Pintu Air Manggarai karena tidak dapat lagi membendung debit air yang makin besar. Hingga siang ini debit air di Pintu Air Manggarai masih tetap tinggi, dan bahkan telah mengalir ke sejumlah jalan di sekitarnya. Menurut informasi, hingga pukul 12.00 WIB ketinggian air di pintu pencatatan Kali Ciliwung, Depok, mencapai 350 centimeter lebih tinggi dari batasan normal 200 centimeter. Sedangkan ketinggian di Pintu Air Karet tercatat 770 centimeter, dari kondisi normal 450 sentimeter. Di ketiga wilayah itu, (Depok, Manggarai, dan Karet), cuaca cerah. (*)
Copyright © ANTARA 2007