Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol I Ketut Untung Yoga Ana, mengatakan sebanyak 20 orang tewas akibat bencana banjir yang melanda Jakarta, Bekasi dan Tangerang selama empat hari terakhir ini. "Para korban meninggal karena sakit kedinginan, kesetrum aliran listrik dan terseret derasnya arus banjir," katanya di Jakarta, Minggu. Ia mengemukakan jumlah itu terhimpun sejak banjir melanda Jakarta (Kamis, 1/2) dan hingga hari ini. Para korban ini tersebar di wilayah Polda Metro Jaya, yakni Jakarta, Bekasi dan Bogor. Selain korban tewas, tercatat satu orang masih dinyatakan hilang, yakni seorang warga di Tangerang, sedangkan satu warga Cempaka Mas, Jakarta Pusat, berusia 11 tahun sedang kritis kondisinya. "Anak kritis ini saat ini dirawat di rumah sakit," katanya menegaskan. Untuk membantu para korban banjir, hari ini, Polda Metro Jaya menambah jumlah personel dari 7.000 orang pada hari sebelumnya menjadi 12.660 personel pada hari ini. Kekuatan ini meliputi semua unsur dan fungsi, termasuk Polres-Polres dan Polsek-Polsek. Para personel ini dilengkapi dengan perahu karet 58 unit, rakit 231 buah, pelampung 420 buah, truk 63 unit, ambulans 27 unit, tenaga medis 68, helikopter empat unit, tenda 51 dan mobil toilet lima unit. Para polisi ini selain menjalankan tugas-tugas SAR dan misi kemanusiaan, juga menjaga keamanan rumah-rumah warga yang ditinggal mengungsi. Menurut Polda Metro Jaya, ada 122 titik banjir yang dinilai parah di wilayahnya dan tersebar di Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi. "Banjir ini juga merendam 23 asrama Polri yang terdiri dari 793 Kepala Keluarga atau 2637 jiwa," katanya. Dalam keadaan darurat, warga dapat menghubungi kantor polisi terdekat atau kirim SMS ke nomor 1717 untuk semua operator, ujarnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007