Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membuktikan janjinya untuk menuntaskan pembayaran hadiah Piala Kemerdekaan 2015 setelah sebelumnya pihak klub penerima hadiah menuntut pembayaran.
Sudah turunnya hadiah Piala Kemerdekaan 2015 diakui oleh Manajer PSMS Medan selalu klub juara, Andry Mahyar setelah melakukan pertemuan dengan Tim Transisi di Kantor Kemenpora Jakarta, Jumat.
"Hadiah sudah cair. Hadiah ini murni untuk para pemain dan ofisial. Tentunya hadiah ini sudah dipotong pajak," kata Andry Mahyar.
Sebagai juara Piala Kemerdekaan 2015, tim yang berjuluk Ayam Kinantan itu berhak mendapat hadiah Rp1,5 miliar.
Anak asuh Suharto itu menjadi yang terbaik setelah mengalahkan Persinga Ngawi di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya beberapa waktu lalu dengan skor 2-1.
Meski meraih kemenangan, pesta para pemain dan official sedikit tertahan karena hadiah yang dijanjikan oleh Tim Transisi belum juga cair meski turnamen sudah berakhir lebih dari satu bulan.
Menurut Andry, proses pencairan hadiah ini cukup lama. Bahkan pihaknya tidak mempermasalahkan asal dana untuk hadiah yang diterimanya.
Hadiah yang diterima merupakan dari APBN. Padahal pada awal turnamen pihaknya penyelenggara menegaskan jika hadiah akan diambilkan dari sponsor.
"Yang terpenting saat ini hadiah sudah dikirim. Kami mendapatkan informasi semua seluruh pemain mengucap Alhamdulillah," kata Andry menambahkan.
Meski hadiah sudah cair, PSMS Medan belum sepenuhnya tenang karena masih ada tanggungan yang belum diterima sebesar Rp528 juta.
Dana tersebut merupakan hak sebagai tuan rumah babak penyisihan turnamen yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo itu.
Sementara itu untuk tim yang lain yaitu Persinga Ngawi proses pengiriman hadiah sebesar Rp1 miliar masih berjalan.
Begitu juga untuk hadiah peringkat ketiga yaitu Persiba Bantul dan Persepam MU. Kedua klub ini berhak mendapatkan hadiah masing-masing Rp500 juta.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015