Jakarta (ANTARA News) - Selandia Baru memiliki keunggulan teknologi geothermal yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan industri ketenaga listrikan di Indonesia, kata Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono.

"Industri ketenagalistrikan tersebut yang akan memasok peralatan bagi pembangkit listrik panas bumi," ujar Sigit di Jakarta, Kamis.

Sigit mengatakan, kedua negara saat ini telah bekerja sama dalam pengembangan pembangkit listrik panas bumi di Indonesia.

Sejauh ini, investasi Selandia Baru terus melesat, di mana pada 2013 penanaman modal dari negara itu hanya 446 ribu dollar AS dengan 11 proyek.

Sedangkan pada 2014, angkanya melonjak menjadi 17,5 juta dollar AS dengan enam proyek.

Sementara hingga pertengahan tahun ini saja, investasi Selandia Baru tercatat 14 juta dollar AS yang tersebar di enam proyek. Pada kesempatan itu, Mendag Selandia Baru Tim Groser mengajak Indonesia bergabung dalam kerjasama Trans-Pacific Partnership (TPP). Perjanjian TPP melibatkan 12 negara dengan AS menjadi motor. Saat ini empat anggota ASEAN bergabung dalam TPP, yaitu Brunei, Malaysia, Singapura, dan Vietnam. Anggota lain adalah Australia, Kanada, Cile, Jepang, Meksiko, Selandia Baru, Peru, dan AS.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, akan mendiskusikan perihal TPP dengan Kementerian Perdagangan.

"Khusus untuk TPP, tentu kami akan berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan sebagai leading-sector dan kementerian lainnya," ujar SalehSaleh juga menegaskan Pemerintah Indonesia tetap fokus pada pengembangan industri domestik dan perlindungan terhadap produk dalam negeri.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015