Jakarta (ANTARA News) - PT. Kereta Api Indonesia akan memberikan pelatihan kepada karyawannya untuk mengoperasikan kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan dibangun mulai tahun 2016.
Menurut Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro, PT. KAI akan mendukung proyek kereta cepat dari sisi teknis dan operator.
"PT. KAI akan dukung dengan sumber daya manusia. Maka akan kami beri pelatihan," kata Edi, di Jakarta, Kamis. Edi menjelaskan PT. KAI akan menggelar program pelatihan jangka pendek dan menengah.
"Kami juga akan mengirim karyawan ke sekolah khusus di Tiongkok untuk jangka panjang, karena kedepannya akan menggunakan kereta listrik," jelas Edi.
Indonesia menjatuhkan pilihan pada Tiongkok untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Kesepakatan proyek kereta cepat senilai 5,5 miliar dolar AS ditandatangani Pimpinan China Railway International Yang Zhongmin dengan Dwi Windarto, Presiden Direktur konsorsium BUMN Indonesia, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.
Tiongkok akan memegang 40% saham, sedangkan sisanya oleh Indonesia, dan 75% pendanaan disediakan China Development Bank milik pemerintah China dan sisanya ditanggung bersama China Railway dan konsorsium BUMN Indonesia.
PT Pilar Sinergi BUMN merupakan perusahaan patungan yang didirikan oleh PT Wijaya Karya, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga, PT Perkebunan Nusantara VIII.
Jalur kereta cepat Jakarta-Bandung akan membentang 150 km dan dibangun secara layang atau elevated. High Speed Railways itu akan melesat dengan kecepatan 250 km per jam melewati empat stasiun antara lain Halim, Karawang, Walini, Gedebage.
Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015