"Untuk pertama kalinya seminar dilakukan di atas kapal perang Republik Indonesia (KRI). Biasanya Lemhanas diskusinya selalu di darat," kata Budi Susilo Soepandji selaku Gubernur Lemhanas RI di ruang seminar KRI Banda Aceh, Kamis.
Seminar Nasional Program Pendidikan Singkat Angkatan XX bertema "Mewujudkan Poros Maritim Dunia Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Rangka Memperkokoh Ketahanan Nasional" sengaja digelar di KRI Banda Aceh untuk memberikan pengalaman maritim bagi peserta.
Budi Susilo menilai giat seminar di atas KRI Banda Aceh yang sedang berlayar akan memberikan semangat kebangsaan karena kapal bertipe Landing Platform Dock dengan panjang 125 meter lebar 22 meter berkecepatan maksimum 14 knot ini merupakan asli buatan dalam negeri.
"Pemilihan KRI Banda Aceh sebagai tempat seminar adalah pilihan cerdas. Karena KRI Banda Aceh diproduksi anak bangsa pada 2010," kata Budi Susilo.
"Semangat anak bangsa ketika membuat kapal ini akan memotivasi peserta seminar untuk memunculkan ide-ide terkait poros maritim," tambah Gubernur Lemhanas itu.
Selain itu, lanjut Budi, seminar ini memiliki nilai penting bagi peserta guna mengelaborasikan pengalaman secara komprehensif melalui penyusunan naskah seminar melalui tema yang ditetapkan.
"Kami harus paham bahwa pembangunan poros maritim adalah tema utama pembangunan nasional," kata Budi Susilo.
KRI Banda Aceh yang membawa ratusan peserta seminar bertolak pada Pukul 08.00 pagi menuju perairan Kepulauan Seribu dan akan kembali ke Tanjung Priok pada Kamis petang.
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015