"Kabut asap pagi ini semakin tebal disertai dengan embun sehingga jarak pandang sangat terbatas dan membuat sesak napas serta mata perih," kata seorang warga Muara Teweh, Syarbani, Kamis.
Kepala Kelompok Tenaga Teknis pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Muara Teweh Sunardi mengatakan, jarak pandang permukaan pada Kamis pagi hanya 15 meter dengan dengan jarak pandang vertikal antara 45 feet, sedangkan Rabu sore jarak pandang sekitar 40 meter dan jarak vertikal 60 feet.
"Kabut asap ini bertambah parah dibanding hari kemarin sore, karena angin hanya berkecepatan rendah," katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara, Elpi Epanop, pemerintah daerah kembali meminta memperpanjang kepada semua kepala sekolah untuk meliburkan murid dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga SLTA akibat kabut asap yang masih tebal.
"Libur sekolah ini diberlakukan hingga Sabtu (24/10) sambil melihat kondisi kabut asap apakah berkurang atau bertambah," katanya.
Dikatakan, instruksi libur tidak disampaikan melalui surat resmi, namun hanya melalui pesan atau pemberitahun secara lisan kepada pihak sekolah.
Sekolah diminta menyesuaikan cuaca di Muarateweh untuk meliburkan anak didiknya, namun bagi sekolah yang tidak meliburkan anak didiknya hal itu tidak dilarang karena para pendidik yang lebih tahu kondisi sekolah dan anak didiknya.
"Kami hanya meminta seluruh sekolah meliburkan siswanya dari tingkatan seluruh sekolah karena kabut asap masih tebal melanda daerah ini," katanya.
Pewarta: Kasriadi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015