New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap euro pada Rabu (Kamis pagi WIB), karena pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan Kamis memicu diskusi hangat tentang apakah bank sentral akan melepaskan stimulus lagi di zona euro.
Gubernur ECB Mario Draghi mengatakan awal bulan ini bahwa Uni Eropa sedang menghadapi risiko-risiko penurunan yang "signifikan". Dia memperingatkan bahwa risiko-risiko ini akan bertahan, zona euro mungkin harus melakukan penyesuaian dalam kebijakan pelonggaran kuantitatifnya, lapor Xinhua.
Namun pada sesi sebelumnya, euro naik terhadap dolar karena data ekonomi zona euro terbaru yang keluar lebih baik dari perkiraan, meredakan spekulasi pasar untuk stimulus lebih besar di wilayah tersebut pada awal bulan ini. Beberapa analis mengatakan ECB mungkin tidak akan melonggarkan kebijakannya sampai akhir tahun ini.
Greenback menguat terhadap enam mata uang utama pada Rabu (Kamis pagi WIB). Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,12 persen menjadi 95,030 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,1337 dolar AS dari 1,1339 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5425 dolar AS dari 1,5440 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7223 dolar AS dari 0,7259 dolar.
Dolar AS dibeli 119,95 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,92 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9591 franc Swiss dari 0,9565 franc Swiss, dan naik ke 1,3117 dolar Kanada dari 1,2985 dolar Kanada.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015