Saya bangga dan salut dengan masyarakat kita, karena dari anak-anak sampai kakek-kakek, semua bergotong royong membantu padamkan api,"

Palu (ANTARA News) - Kebakaran hutan dan kebun cengkih di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah, akhirnya berhasil dipadamkan pada Selasa sore setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat dibantu TNI, Polri, relawan dan masyarakat tiga hari bekerja memadamkan api.

"Alhamdulillah tadi sore api sudah berhasil kita padamkan. Ini berkat kerjasama semua pihak baik dari TNI, Polri, para relawan maupun masyarakat bergotong-royong siang malam memadamkan api," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tolitoli Rudi Bantilan, dihubungi dari Palu, Selasa malam.

Menurut Rudi kalaupun masih ada kepulan asap dan percikan api di titik tertentu, tidak lagi berpotensi menjalar karena sudah dikendalikan.

"Itu hanya sisa-sisa kebakaran saja. Tidak lagi berpotensi menjalar lebih jauh," katanya.

Dia mengatakan seluruh peralatan yang diturunkan ke lokasi kebakaran di dua desa di Kecamatan Ogodeide ditarik kembali Selasa malam ke Baolan, ibu kota Kabupaten Tolitoli.

"Termasuk tenda darurat dan dapur umum yang sudah kita bangun kita mobilisasi kembali malam ini," katanya.

Rudi berterima kasih kepada masyarakat dan pihak lain yang sudah turun tangan membantu menangani bencana yang meludeskan ratusan hektare lahan perkebunan dan hutan di wilayah tersebut.

"Saya bangga dan salut dengan masyarakat kita, karena dari anak-anak sampai kakek-kakek, semua bergotong royong membantu padamkan api," katanya.

Rudi mengatakan banyak kendala yang dihadapi memadamkan api mulai dari peralatan yang terbatas, sumber air yang jauh dan medan yang sangat sulit dijangkau.

"Ditambah lagi dengan angin kencang karena lokasi kebakaran ini berada di pesisir," katanya.

Dia mengatakan meski dengan peralatan yang minim dan sumber air yang sudah, namun berkat kerjasama semua pihak akhirnya api berhasil dipadamkan.

"Sekarang tinggal tugas Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan, lakukan inventarisasi kerugian. Dan paling penting program pascabencana," katanya.

Menurut Rudi sampai Selasa sore belum bisa dipastikan luas lahan yang terbakar demikian halnya pohon cengkeh, kelapa dalam dan tanaman lainnya yang ludes akibat kebakaran tersebut.

"Hanya perkiraan sementara sekitar 400 hektare," katanya.

Kebakaran yang terjadi sejak Jumat (16/10) malam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Hanya saja kata dia, masyarakat sempat panik sehingga bereaksi untuk bersiap-siap mengungsi.

"Tapi bagus karena masyarakat kita bisa mengantisipasi sejak dini," katanya.

Pewarta: Adha N
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015