Yang jelas kita harus cari waktu yang pas, soalnya, Minggu nanti ada beberapa kegiatan yang harus juga kita amankan,"Bandung (ANTARA News) - Kepolisian Resor Kota Besar Bandung berharap kegiatan kirab dalam rangka merayakan kemenangan tim sepak bola Persib tidak jadi diselenggarakan pada Minggu (25/10) karena banyak agenda perayaan lainnya yang butuh pengamanan di Bandung, Jawa Barat.
"Yang jelas kita harus cari waktu yang pas, soalnya, Minggu nanti ada beberapa kegiatan yang harus juga kita amankan," kata Kepala Bagian Operasi Polrestabes Bandung AKBP Dhafi kepada wartawan di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan banyak agenda perayaan yang diselenggarakan, Minggu, seperti kegiatan ulang tahun pemerintahan di Kota Bandung.
Ia menegaskan, kepolisian tidak melarang masyarakat untuk merayakan kemenangan Persib pada final Piala Presiden di Jakarta, Minggu (18/10).
"Bukannya kita tidak memperbolehkan, tapi kita menyarankan untuk tidak merayakannya pada akhir pekan ini," katanya.
Ia mengimbau seluruh masyarakat dan penyelenggara kirab untuk tidak berlebihan dalam perayaan kemenangan Persib.
Menurut dia, perayaan kemenangan bersama ribuan suporter atau bobotoh Persib tidak hanya dilakukan dengan berkonvoi di jalanan, tetapi dapat digelar dengan berkumpul di satu titik seperti membuat panggung hiburan.
"Lebih baik tidak ada pawai atau konvoi, perayaan kemenangan itu cukup dengan satu panggung hiburan saja dan berkumpul di satu titik itu," katanya.
Jika kirab tersebut tetap digelar, kata Dhafi pihaknya tetap siap siaga untuk melakukan pengamanan lalu lintas.
Menurut dia, belajar dari konvoi kemenangan sebelumnya maka rute kirab akan dipersempit untuk meminimalisasi kemacetan dalam kota.
"Rute kirab akan dipersempit, belajar dari sebelumnya, jangan sampai terjadi macet total di Bandung," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bandung beserta para pendukung Persib Bandung akan menggelar pawai merayakan kemenangan Persib pada Piala Presiden.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil masih membahas pelaksanaan perayaan kemenangan Persib dengan mempertimbangkan titik kemacetan.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015