Samosir, Sumut (ANTARA News) - Basarnas mengakhiri pencarian helikopter EC 130, Selasa sore, setelah menyisir perairan Danau Toba di Kabupaten Samosir, Toba Samosir, dan Tapanuli Utara selama sekitar enam jam.
"Operasi SAR gabungan tidak efektif lagi," sebut Direktur Operasional Latihan Basarnas, Mayjen TNI Mar Ivan Ahmad Rizki Titus.
Menurut Ivan, pencarian telah dilakukan selama 10 hari sesuai standar operasional, dan tidak ada perkembangan baru.
"Selanjutnya tim kecil melakukan pemantauan dan kesiapsiagaan di lokasi terjadinya musibah," ujar Ivan.
Ivan mengatakan, tim gabungan telah bekerja maksimal dalam kondisi alam dan cuaca yang tidak mendukung, seperti kabut asap, dan kedalaman danau yang tidak terprediksi.
Dandim 0206/Taput, Letkol Baginta berpesan kepada jajaran koramil, kepolisian sektor dan masyarakat menjalin koordinasi.
"Laporkan segera jika ada temuan benda bagian dari heli atau penumpang," kata Baginta.
Baginta menyampaikan apresiasi terhadap tim, masyarakat dan jurnalis yang turut andil membantu personel dalam pencarian heli tersebut.
Heli carteran itu jatuh di perairan Danau Toba, Sumatera Utara pada Minggu, 11 Oktober 2016, dan dalam pencarian ditemukan penumpang, Fransiskus Subihardanya.
Nelayan juga menemukan dua sandaran kursi heli di dua tempat berbeda, sepatu sebelah kanan milik Fransiskus, ada tumpahan minyak yang diduga avtur.
Kepala Kantor SAR Sumatera Utara, Rochmali menjelaskan, tim telah menyisir enam zona perairan Danau Toba di wilayah Kabupaten Samosir, Toba Samosir, Humbahas, Tapanuli Utara dan Simalungun.
Pewarta: Waristo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015