Jakarta (ANTARA News) - Nyaris 'kelelep' dalam derasnya banjir di Jakarta, Peggy mengaku tak kapok kembali turun langsung ke lokasi banjir untuk mendistribusikan bantuan bagi warga Jakarta yang rumahnya dilanda banjir. "Sejak beberapa tahun lalu saya sudah aktif dalam aktivitas semacam ini,' kata Peggy Melati Sukma saat membagikan bantuan selimut dan bahan makanan pada warga setempat, di kawasan Cilincing Jumat. Menurut Peggy, pernah suatu kali dirinya nyaris terbawa arus air yang cukup deras, dan sempat "kelelep" tapi untungnya bisa selamat. "Karena banyak pengalaman itu saya sudah terbiasa terjun langsung ke lokasi," katanya. Perempuan yang kini memimpin yayasan Intan Cita Prakarsa ini mengaku sangat khawatir melihat kondisi Jakarta yang setiap tahun selalu dilanda banjir. Dengan kritis, Peggy yang 28 Januari lalu mengakhiri masa lajangnya ini menyebut pihak pemerintah DKI Jakarta harus memetik pelajaran berharga pada musibah banjir awal tahun 2007 ini. "Kini saatnya pemegang otoritas di Jakarta dan negeri ini memikirkan bagaimana solusi banjir di Jakarta. Kalau tidak diatasi dengan menyeluruh, dalam jangka 10 tahun lagi Jakarta bisa tenggelam oleh banjir," ujarnya serius. Keprihatinan Peggy semakin dalam saat melihat banyak warga Jakarta yang harus mengungsi karena rumahnya terendam banjir, anak-anak tak bisa sekolah, dan buku-buku pelajaran basah dan tak lagi bisa dibaca. "Semua orang harus belajar bahwa pergerakan ekonomi terhambat, masyarakat tidak bisa beraktivitas. Masa mau seperti ini terus. Pemerintah harus mengambil pelajaran dari masalah ini dengan memikirkan solusi jangka panjang mengatasi banjir di ibu kota," demikian katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007