Berdasarkan data BMKG yang diterima Antara di Pekanbaru pada pukul 07.00 WIB kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan terparah terpantau di Kota Dumai yang menyebabkan jarak pandang berkisar 50 meter.
"Selanjutnya di Pelalawan dan Pekanbaru jarak pandang berkisar antara 300 hingga 400 meter," kata Kepala BMKG Pekanbaru Sugarin.
Sementara itu di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu jarak pandang terpantau sejauh 800 meter. Selain ke empat daerah tersebut, sejumlah wilayah lainnya dikabarkan turut diselimuti asap pekat seperti Bengkalis dan Siak.
Kabut asap Riau sebelumnya sempat menipis pasca kunjungan presiden Jokowi ke daerah itu pada Jumat (9/10) lalu. Namun dalam beberapa hari terakhir kabut asap terus memburuk dan menyebabkan kualitas udara kembali ke level berbahaya.
Sementara itu berdasarkan pencitraan Satelit Terra dan Aqua terpantau sebanyak 825 titik panas di Sumatera yang menyebar di enam Provinsi pada Selasa pukul 05.00 WIB.
"Titik panas terbanyak masih terpusat di Sumatera Selatan yang terpantau sebanyak 654 titik," jelas Sugarin.
Selanjutnya di Jambi titik panas kembali melonjak tajam mencapai 110 titik setelah sebelumnya dipastikan nihil. Titik panas lainnya terpantau di Lampung dengan dua titik, Kepulauan Riau satu titik, Bangka Belitung 28 titik.
Sementara itu di Riau sendiri terpantau sebanyak 30 titik panas dimana 21 diantaranya dipastikan sebagai titik api dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. "Titik api terbanyak terpantau di Meranti dengan delapan titik," lanjut Sugarin.
Selanjutnya di Kabupaten Siak dan Indragiri Hulu masing-masing terpantau empat titik. Bengkalis dan Indragiri Hulu satu titik serta Pelalawan tiga titik.
Pewarta: Fazar Muhardi & Anggi Romadhoni
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015