Produsen iPhone itu menyampaikan pengumuman sehari setelah para peneliti menemukan ratusan aplikasi yang menggunakan software iklan Tiongkok yang mengekstraksi "informasi pengguna yang secara personal dapat teridentifikasi."
Apple memastikan penemuan itu Senin waktu setempat.
"Kami telah mengidentifikasi sekelompok aplikasi yang menggunakan iklan pihak ketiga SDK (kit pengembangan software), yang dibuat Youmi, sebuah penyedia iklan mobile, yang menghimpun informasi privat seperti alamat email pengguna dan pengidentifikasi perangkat serta rute data ke server perusahaannya," kata Apple kepada AFP.
"Ini adalah pelanggaran terhadap panduan keamanan dan privasi kami. Aplikasi-aplikasi yang menggunakan SDK Youmi akan dicabut dari App Store dan setiap aplikasi baru yang dikirimkan ke App Store dengan menggunakan SDK ini akan ditolak.
"Kami bergandengan tangan dengan para pengembang dalam membantu kami memperbarui versi aplikasi-aplikasi mereka yang aman bagi konsumen dan menaati panduan kami ."
Apple tidak mengizinkan aplikasi pihak ketiga untuk berbagi data pengguna tanpa izin dari pengguna, dan menolak aplikasi yang mensyaratkan pengguna untuk membagi informsi pribadinya, seperti alamat email atau tanggal kelahiran.
Para peneliti pada perusahaan analitik mobile SourceDNA mengaku telah menemukan ratusan aplikasi yang mengekstraksi informasi pribadi dan menyebutnya pertama kali mereka lihat aplikasi iOS berhasil melewati proses pengkajian aplikasi.
"Namun berdasarkan apa yang kami pelajari, ini bukan yang terakhir."
Para peneliti menemukan 256 aplikasi yang dunduh satu juta kali dari versi Youmi yang melanggar privasi pengguna.
"Kebanyakan pengembang berlokasi di Tiongkok. Kami yakin para pengembang aplikasi-aplikasi ini tidak menyadarinya karena SDK dikirimkan dalam bentuk biner, kabur, dan info pengguna diunggah ke server Youmi."
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015