Cirebon (ANTARA News) - Dua nelayan Bangka Belitung (Babel) Nasirudin (18) dan Akbar bin Lukman (14) yang terkatung-katung selama sembilan hari berhasil diselamatkan setelah perahu mereka ditemukan kapal Harapan Indah pada 30 Januari dan selanjutnya digandeng ke Pelabuhan Cirebon.
Kapal nelayan "Cahaya Prida" itu ditemukan terapung di 50 mil dari Bangka Belitung, namun karena Kapal Harapan Indah yang membawa sagu tengah dalam perjalanan menuju ke Pelabuhan Cirebon, akhirnya mereka menurut untuk digandeng sampai ke Cirebon. Kapal Harapan Indah bersama kedua nelayan tersebut tiba di Pelabuhan Cirebon Kamis Pagi.
Menurut Nasirudin kepada wartawan di Pelabuhan Cirebon, seperti biasa mereka berangkat mencari ikan dari kampung Sungai Busung, di Kecamatan Toboali, Pulau Bangka, Propinsi Babel pada 21 Januari 2007, namun sekitar pukul 11.00 WIB, mesin kapal mereka rusak sehingga mereka melepas jangkar sambil menunggu perahu nelayan yang melintas.
"Namun, karena arus laut terlalu kuat, tali jangkar putus sehingga kami terbawa arus laut sampai ke tengah, dan ombaknya sampai tiga meter," kata Nasirudin yang mengaku sudah pasrah setelah hari kesembilan mereka tidak bertemu kapal lain.
Karena persediaan makanan hanya untuk satu hari, akhirnya mereka setiap hari menjaring ikan untuk makan dengan hanya dibakar dan diberi vetsin, bahkan air minum yang dibawa saat ditemukan kapal lain hanya tinggal setengah gelas.
"Kami bawa satu botol minum ini, untuk mengirit pernah satu hari tidak minum air itu," kata Nasirudin anak dari pasangan Abdul Hafid dan Siti Marina.
Sementara Akbar mengaku selama terkatung-katung sering menangis karena sudah rindu untuk pulang kampung, apalagi dia baru ditinggal Siti, ibunya yang meninggal dua bulan lalu.
"Mungkin orang kampung mengira kami sudah mati dan sudah ada selamatan, karena kebiasaan kami kalau lima hari tidak ketemu semua menduga sudah mati tenggelam," katanya.
Ia mengungkapkan, pada hari ketiga sempat melintas kapal berukuran besar, namun sudah diberi tanda dengan melambai-lambaikan bendera, kapal itu tetap saja melaju dan tidak mau menolong.
"Saya baru kali ini menginjakkan kaki di Pulau Jawa. Bapak, kami masih selamat dan sekarang ada di Pelabuhan Cirebon," katanya dalam Bahasa Bugis kepada sejumlah reporter televisi yang menyorotkan kameranya.
Menurut Kasubdit BinOps Dit Pol Airud Polda Jabar Kompol Taufik Irfan yang berada di Pelabuhan Cirebon,
gear box mesin kapal mereka mengalami kerusakan dan saat ini mereka berusaha memperbaiki mesin itu, setelah itu kemungkinan akan ditarik dengan kapal yang sama sampai ke dekat perairan Bangka Belitung.
"Saat ini kami mencoba menghubungi Polsek Tobowali untuk mengabarkan keluarganya, setelah itu akan dicarikan solusi pemulangan mereka, karena kapal yang digunakan tidak mungkin kembali ke Bangka Belitung, apalagi cuaca sedang tidak bersahabat," katanya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007