Jakarta (ANTARA News) - Indonesia berupaya membuka kesepakatan jalur perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) dengan Uni Eropa (EU) guna melindungi komoditi ekspor ke wilayah tersebut.
"Karena ekspor kita ke Eropa terancam sama Vietnam. Vietnam dan EU sudah FTA," kata Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono di Jakarta, Senin.
Menurut Sigit, sebagai kompetitor, Vietnam memiliki komoditas ekspor yang relatif sama dengan Indonesia ke Eropa.
"Mereka punya sawit dan karet yang juga diekspor ke EU, seperti Indonesia. Sehingga kita harus FTA dengan EU," ujar Sigit.
Namun, menurut Sigit, banyak permintaan EU yang masih belum bisa dipenuhi oleh Indonesia pada tahap penentuan lingkup untuk negosiasi.
Misalnya, lanjut Sigit, beberapa komitmen di World Trade Organization (WTO) yang belum diikuti oleh Indonesia, seperti hak kekayaan intelektual atau intellectual property rights dan kesepakatan pengadaan barang pemerintah atau government procurement.
Terlebih, tambah Sigit, EU minta agar Indonesia membebaskan 95 persen pos tarif yang diperdagangkan.
"Ini yang perlu kami persiapkan. Memang harus ada pembahasan internal mengenai ini," kata Sigit.
Menurut dia, meskipun membutuhkan waktu, FTA tersebut rencananya akan direalisasikan pada 2016.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015