Tidak perlu pesimis, karena dari tahun lalu ekonomi kita tumbuh lima persen , kemudian semester I turun menjadi 4,7 persen saya kira pada semester II akan muncul angka 4,8 - 4,9 persen saya kira akan naik lagi ini artinya sudah sampai dasar dan akan
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo optimistis pertumbuhan ekonomi semester II 2015 bisa merangkak ke angka 4,9 persen dari sebelumnya 4,7 persen pada semester I.
"Tidak perlu pesimis, karena dari tahun lalu ekonomi kita tumbuh lima persen , kemudian semester I turun menjadi 4,7 persen saya kira pada semester II akan muncul angka 4,8 - 4,9 persen saya kira akan naik lagi ini artinya sudah sampai dasar dan akan didongkrak lagi untuk naik," kata Presiden dalam wawancara khusus dengan LKBN Antara, RRI dan TVRI di Istana Merdeka Jakarta, Senin.
Presiden mengatakan pemerintah memberikan perhatian pada perlunya menjaga daya beli masyarakat baik kelas menengah dan juga masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lebih rendah.
"Oleh sebab itu yang namanya belanja pemerintah harus terus digenjot. Target kita 92-94 persen saya ikuti bisa, Insya Allah tidak ada masalah. Di daerah juga mengkhawatirkan, setelah saya cek di atas 90 persen juga bisa. Kalau peredaran uang banyak, dan konsumsi masyarakat kelas menengah juga mau membelanjakan uang untuk membeli barang-barang dan produk dan saya sarankan belilah 100 persen yang produk dalam negeri ini akan memberikan daya beli dan dorong yang baik bagi masyarakat," ungkap Presiden.
Untuk masyarakat dengan tingkat ekonomi yang lebih rendah, Presiden mengatakan pemerintah telah menyiapkan jaring pengaman sosial berupa Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera.
Pemerintah juga menginisiasi dana desa yang diharapkan bisa menggerakkan ekonomi pedesaan.
"Kemudian yang kedua dana desa, Rp 21 triliun, ini juga besar sekali. Kita sudah perintahkan untuk dipakai untuk padat karya artinya itu semua ada di desa, saat-saat tidak ada musim tanam, saat kemarau atau paceklik bisa bekerja untuk desanya sendiri yang uangnya ditransfer dari pemerintah, ada Rp21 triliun tahun ini dan tahun depan Rp47 triliun, angka yang tidak kecil. Ini juga bisa memperkuat daya beli," kata Presiden.
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015