Bengkulu (ANTARA News) - Lembaga Cahaya Perempuan Women Crisis Center (WCC) Provinsi Bengkulu mendata, selama Januari hingga Juni 2015, tingkat kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur terbilang tinggi.
Koordinator Divisi Pelayanan WCC Bengkulu, Desi Wahyuni di Bengkulu, Senin, mengungkapkan pihaknya menemukan 10 kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur.
"Empat kasus merupakan pemerkosaan, dan enam kasus lain merupakan pencabulan," kata dia.
Sedangkan pada 2014, WCC hanya mendata 11 kasus, yakni lima kasus pemerkosaan dan enam kasus pencabulan di Provinsi Bengkulu.
"Dari 11 kasus itu, tidak seluruhnya kekerasan seksual terhadap anak-anak, tapi itu jumlah total dengan korban yang sudah dewasa," katanya.
Jika melihat dari rentang waktu, kekerasan seksual terhadap anak, menurut Desi, kejadian tersebut terbilang sangat tinggi, karena data yang dikumpulkan baru sampai Juni 2015, dan temuan kasus sudah melebihi kejadian selama setahun pada 2014.
"Kami terus memberikan pendampingan terhadap korban, dan juga memberikan berbagai macam sosialisasi, demi menekan tindak kekerasan terhadap perempuan," ucapnya.
Jika melihat dari sebaran wilayah, Kota Bengkulu menjadi daerah tertinggi terkait kasus pemerkosaan dan pencabulan, yakni enam kasus.
Selanjutnya, satu kasus didata terjadi di Kabupaten Bengkulu Tengah, satu lagi di Bengkulu Selatan, dua di Seluma, dan satu lagi di Lebong.
"Itu yang kita data, kemungkinan masih ada kasus yang belum terdata," ujarnya.
Pewarta: Boyke LW
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015