Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mendukung keberadaan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) sebagai wadah tunggal bagi para pemain sepak bola profesional Tanah Air.
Dukungan orang nomor satu di Kemenpora itu disampaikan secara langsung saat menerima pengurus APPI di Kantor Kemenpora Jakarta, Senin.
Pihak APPI dipimpin oleh presidennya yaitu Ponaryo Astaman. Hadir dalam kesempatan tersebut di antaranya Bambang Pamungkas dan GM APPI Valentino Simanjuntak.
Dalam pertemuan tersebut tidak hanya dibahas masalah pengakuan keberadaan APPI, namun juga membahas peran serta asosiasi tersebut dalam memberikan masukan ataupun memperjuangkan kebijakan yang menyangkut dengan nasib pesepak bola profesional Indonesia.
Di dalamnya juga menyangkut pemenuhan hak dan kewajiban pemain.
"Pemenuhan hak dan kewajiban pesepakbola merupakan bagian penting dalam reformasi tata kelola persepakbolaan nasional. Untuk itu masalah hak dan kewajiban harus bisa masuk dalam statuta sepak bola nasional," kata Menpora Imam Nahrawi dalam siaran pers yang diterima media.
Menurut dia, dengan aturan yang tegas diharapkan pesepakbola profesional Indonesia tidak akan terombang-ambing oleh pihak klub. Jika semuanya berjalan sesuai dengan aturan maka kerja keras pesepak bola akan lebih dihargai terutama dalam hal hak dan kewajiban.
Pihak Kemenpora juga meminta kepada APPI untuk segera menginventarisasi permasalahan yang dihadapi oleh pesepak bola nasional. Selanjutnya hasil dari inventarisasi akan menjadi acuan untuk melanjutkan reformasi tata kelola sepak bola Indonesia yang tengah didorong oleh pemerintah.
Pengakuan yang diberikan oleh pemerintah jelas membuat pihak APPI bangga. Apalagi asosiasi ini meski eksis cukup lama, keberadaannya tidak diakui oleh PSSI yang saat ini dibekukan oleh pemerintah. Selama ini PSSI lebih mengakui Asosiasi Pemain Sepakbola Nasional Indonesia (APSNI).
APSNI bahkan mendapatkan hak suara dalam kongres PSSI. Haknya sama dengan beberapa asosiasi lain yang telah disahkan oleh induk organisasi sepak bola Indonesia yang saat ini telah dibekukan.
"Dengan adanya pengakuan ini, kita akan lebih eksis dalam memperjuangkan hak-hak pemain serta perlindungan pada pemain," kata GM APPI Valentino Simanjuntak.
Pada pertemuan yang juga diikuti oleh pemain senior seperti Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto serta Ricardo Salampessy ini, APPI juga memberikan masukan dan koreksi terkait pelaksanaan turnamen Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden terutama dalam hal kontrak pemain.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015