Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjatahan Obligasi Negara Ritel Seri ORI012 sebesar Rp27,4 triliun atau lebih tinggi dari target indikatif awal Rp20 triliun.
"Total penjualan ORI012 setelah dilakukan data cleaning mencapai Rp27,439 triliun," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiaaan dan Risiko Loto Srinaita Ginting di Jakarta, Senin.
Loto menjelaskan tingginya minat masyarakat terhadap ORI012 salah satunya karena tingkat kupon obligasi ritel yang lebih menarik dari bunga deposito, meskipun saat ini kondisi ekonomi global sedang mengalami perlambatan.
"ORI lebih menarik, waktu diterbitkan memang ada kecenderungan yield meningkat setelah seminggu. Namun kemudian ada penguatan rupiah, yang membuat penurunan yield signifikan didukung ekspektasi inflasi rendah," ujarnya.
Ia menambahkan jumlah pemesan ORI012 hingga akhir masa penjatahan mencapai 49.521 investor yang tersebar di 34 provinsi yang terdiri dari 45.298 investor dan di antaranya sebanyak 28.520 merupakan investor baru.
"Terdapat permintaan tambahan kuota penjualan dari delapan agen penjualan. Dan dari 21 agen penjual, 18 agen penjual berhasil mengumpulkan pemesanan di atas target yang ditetapkan pemerintah," kata Loto.
Loto menjelaskan jumlah pemesan terbesar berdasarkan kelompok profesi antara lain pegawai swasta 25,24 persen, wiraswasta 21,36 persen, ibu rumah tangga 11,3 persen, pegawai otoritas/lembaga/BUMN/BUMD 8,37 persen, PNS 7,85 persen, profesional 5,12 persen dan pensiunan 2,46 persen.
Sementara, jumlah pemesan terbesar berada pada kisaran Rp100 juta hingga Rp500 juta atau 36,7 persen. Dengan kelompok umur pemesan dengan usia di atas 40 tahun mencapai 35.396 pemesan atau 71,48 persen dengan volume pemesanan Rp21,6 triliun atau 78,9 persen.
"Rata-rata volume per pemesan adalah Rp554 juta. Kelompok wiraswasta merupakan pemesan terbesar ORI012 dari segi volume, sedangkan kelompok pegawai swasta merupakan pemesan terbesar dari sisi jumlah pemesan," ujarnya.
Secara keseluruhan, jumlah investor obligasi ritel sejak penerbitan ORI001 hingga ORI012 telah mencapai 214.852 investor, dan terdapat penambahan investor baru dengan penerbitan ORI012 sebanyak 28.520 orang.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015