Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat mendekati level Rp9.050 per dolar AS menjadi Rp9.069/9.072, di Jakarta, Jumat pagi, dari sebelumnya pada level Rp9.078/9.080 atau mengalami kenaikan sebanyak sembilan poin. Analis Valas PT Bank Mega Tbk, Adrian di Jakarta, Jumat, mengatakan rupiah menguat dan berpeluang mendekati level Rp9.050 per dolar AS, karena sentimen positip terus mendukungnya. Melemahnya dolar AS terhadap yen merupakan salah satu faktor yang memicu rupiah kembali menguat, katanya. Rupiah, lanjutnya, dengan kondisi seperti ini pada pekan depan diperkirakan akan kembali menguat hingga mencapai posisi Rp9.000 per dolar AS. Namun kondisi ini asalkan tidak dihambat oleh peran Bank Indonesia di pasar dengan melakukan intervensi, sehingga pergerakan rupiah yang menguat kembali melemah, ucapnya. Menurut dia, kenaikan rupiah itu disponsori oleh pernyataan Kepala Negara yang mengharapkan perbankan meningkatkan penyaluran kreditnya kepada masyarakat lebih besar, dengan menurunkan kembali tingkat suku bunganya. Selain itu, juga rendahnya investasi di dalam negeri merupakan tantangan untuk segera diperbaiki dan mampu menarik investor asing masuk ke Indonesia, katanya. Ia mengatakan pelaku aktif memburu rupiah, karena pelaku asing sedang memfokuskan diri menunggu keluarnya data tenaga kerja AS serta pertemuan negara-negara industri maju (G7) yang akan membahas yen yang cenderung melemah. Merosotnya yen itu beberapa waktu lalu itu menunjukkan bahwa suku bunga Jepang dinilai memang cukup rendah, katanya. Dolar AS terhadap yen 120,70 turun dari sebelumnya 122,20, dan euro jadi 157,13 dari 157,32. "Kami optimis pada penutupan sore nanti rupiah kembali menguat terhadap dolar AS ," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007