Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru, Sugarin, Senin, menyatakan, "Selain Pekanbaru, kabut asap pekat juga menyelimuti Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, yang menyebabkan jarak pandang berkisar 50 meter."
Sementara itu di Pelalawan kabut asap menyebabkan jarak pandang hanya 100 meter dan Dumai 400 meter.
Selanjutnya sejumlah daerah di Riau dikabarkan turut diselimuti asap pekat yakni Bengkalis dan Siak.
Berdasarkan pencitraan Satelit Terra dan Aqua, pukul 05.00 WIB, Senin, sebagian wilayah Sumatera masih terdapat titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan.
Sugarin menjelaskan secara keseluruhan terdapat 153 titik panas yang terpantau di lima provinsi di Sumatera.
"Titik panas terbanyak masih berada di Sumatera Selatan dengan 141 titik. Selanjutnya di Jambi dan Lampung masing-masing empat titik," jelasnya.
Sementara itu di Bangka Belitung tiga titik dan Riau satu titik. "Satu titik panas di Riau dipastikan titik api yang berada di Indragiri Hulu," jelasnya.
Kabut asap Riau sebelumnya sempat menipis pasca kunjungan presiden Jokowi ke daerah itu pada Jumat (9/10) lalu.
Namun dalam dua hari terakhir kabut asap terus memburuk dan menyebabkan kualitas udara kembali ke level berbahaya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, Edwar Sanger, menegaskan, asap yang menyelimuti Riau saat ini merupakan kabut asap kiriman asal Provinsi Sumatera Selatan.
"Ini adalah kabut asap kiriman dari provinsi tetangga. Wilayah kami, saya pastikan bebas titik api," ujarnya kepada Antara.
Ia menjelaskan pada Minggu lalu (18/10) sempat ada lonjakan titik panas namun telah berhasil dipadamkan dengan koordinasi baik. "35 titik api Riau berhasil kita kuasai," kata Sanger.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015