Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Sejumlah pemakai jasa Garuda Indonesia dari Makassar tujuan Palu, Sulawesi Tengah, terpaksa beralih ke moda transportasi darat setelah pesawat yang mereka hendak tumpangi membatalkan penerbangan akibat udara tercemar kabut asap.

"Dua kali pesawat dibatalkan untuk terbang ke Palu karena kabut asap kebakaran hutan yang menyelimuti Kota Palu beberapa hari terakhir," kata Ny Murni, seorang penumpang Garuda yang terpaksa melanjutkan perjalanan lewat jalan darat, Minggu.

Ia mengaku ada beberapa penumpang lain juga naik bus antarkota antarprovinsi ke Palu meski lebih melelahkan.

Hal senada juga disampaikan Adha Nadjemuddin. Ia mengatakan istrinya juga terpaksa mengalihkan perjalanan dari Makassar menuju Palu dengan bermobil.

"Istri saya juga harus naik mobil, sebab pesawat Garuda yang akan ditumpanginya sudah dua kali batal diberangkatkan ke Palu karena kabut asap kebakaran hutan," katanya.

Menurut dia, pemerintah harus tegas mengambil langkah hukum bagi para pelaku yang membakar lahan dan hutan sehingga terjadi kebakaran hutan di sejumlah daerah di Tanah Air.

Kebakaran hutan telah banyak merugikan, termasuk penerbangan dari dan ke Kota Palu beberapa hari ini dibatalkan oleh maskapai penerbangan karena beresiko.

Di Kota Palu saja, kata Adha, sudah tiga hari para penumpang tujuan Jakarta terkatung-katung di bandara karena menunggu pesawat yang tak kunjung tiba.

Karena itu, pemerintah harus mengambil tindakan tegas mengusut tuntas para pelaku pembakaran lahan dan hutan tanpa pandang bulu.

"Mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena dampak kebakaran hutan dan lahan sudah banyak merugikan dan menelan korban jiwa," kata dia.

Pewarta: Anas Masa
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015