... yang paling banyak dari Jawa Timur. Urutan pertama dari Banyuwangi, kemudian dari Malang, dan disusul Kota Surabaya...Malang, Jawa Timur (ANTARA News) - Menteri Sosial, Khofifah Parawansa, mengungkapkan, ternyata jumlah pekerja seks komersial (PSK) yang berasal dari Kota Malang, Jawa Timur, lumayan banyak.
Dia mengungkap pula, salah satu sebab, mereka tidak hanya tersebar di dalam kota itu saja tetapi juga melebarkan sayap hingga ke tanah Papua.
"Belum lama ini saya menutup tiga lokalisasi di Papua dan yang mengejutkan, dari sejumlah lokalisasi yang ada di Papua itu, PSK yang paling banyak dari Jawa Timur. Urutan pertama dari Banyuwangi, kemudian dari Malang, dan disusul Kota Surabaya," kata dia, di Kota Malang, Minggu.
Dia mengatakan alasan mereka mengembangkan sayapnya ke Papua karena di Surabaya sudah ditutup dan di Kota Malang dinilai sudah banyak penjaja cinta sehingga mereka memilih ke Papua sebab, mereka pikir di Papua jarang ada PSK.
"Kondisi ini mencerminkan kemerosotan nilai dan moral di masyarakat. Jangan sampai Kota Malang ini dinilai sebagai kota pendistribusi PSK terbesar. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga (instansi), termasuk muslimat NU perlu bersinergi untuk menjaga generasi Kota Malang dari hal-hal menyimpang seperti ini," ujarnya.
"Belum lama ini saya menutup tiga lokalisasi di Papua dan yang mengejutkan, dari sejumlah lokalisasi yang ada di Papua itu, PSK yang paling banyak dari Jawa Timur. Urutan pertama dari Banyuwangi, kemudian dari Malang, dan disusul Kota Surabaya," kata dia, di Kota Malang, Minggu.
Dia mengatakan alasan mereka mengembangkan sayapnya ke Papua karena di Surabaya sudah ditutup dan di Kota Malang dinilai sudah banyak penjaja cinta sehingga mereka memilih ke Papua sebab, mereka pikir di Papua jarang ada PSK.
"Kondisi ini mencerminkan kemerosotan nilai dan moral di masyarakat. Jangan sampai Kota Malang ini dinilai sebagai kota pendistribusi PSK terbesar. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga (instansi), termasuk muslimat NU perlu bersinergi untuk menjaga generasi Kota Malang dari hal-hal menyimpang seperti ini," ujarnya.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015