Medan (ANTARA News) - Dua helikopter dikerahkan untuk mencari empat lagi penumpang helikopter EC-130 PK-BKA yang hilang di Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
"Pada hari ini pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB dilakukan pencarian melalui udara di wilayah perairan Danau Toba," kata Humas Kantor SAR Medan Hisar Turnip kepada Antara, Sabtu.
Dua helikopter ini masing-masing satu milik Basarnas dan satu lagi didatangkan manajemen PT Penerbangan Angkasa Semesta (PAS).
"Kebetulan saya juga ikut bergabung di dalam helikopter jenis Bell milik swasta itu melakukan pencarian, namun belum membawakan hasil," ujar Hisar.
Dia menjelaskan, pencarian menghadapi kendala asap cukup tebal sehingga jarak pandang hanya sejauh 300 meter yang membahayakan penerbangan. Dan ini sudah terjadi sejak kemarin sampai-sampai helikopter milik Basarnas itu kembali ke pangkalan Posko Utama di Onan Runggu.
"Jadi pencarian empat penumpang pada hari keenam ini hampir empat jam lamanya helikopter berada di udara, mengelilingi wilayah perairan Onan Runggu, Sitio-tioa, Palipi dan Nainggolan," kata juru bicara Basarnas Medan.
Penumpang helikopter yang selamat, yakni Fransiskus Subihardayan (22) warga Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ditemukan Tim SAR TNI AL dalam keadaan lemas di sela-sela enceng gondok sekitar pukul 13.00 WIB, daerah Danau Toba yang masuk Desa Sitinjak atau sekitar lima mil dari Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir.
Helikopter milik PT PAS terbang Minggu lalu sekitar pukul 11.00 WIB dari Sihotang, Kabupaten Samosir, tujuan Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.
Helikopter dengan pilot Teguh Mulyatno semestinya tiba di Bandara Kualanamu pukul 12.23 WIB, namun heli yang diisi teknisi Heri Purwantono dan tiga penumpang --Nurhayanto, Sugianto dan Fransiskus Subihardayan-- hilang kontak sebelum tiba di Bandara Kualanamu.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015