Kami bermain lebih tenang hari ini. Saya tidak terburu-buru mengolah bola. Saat kesempatan muncul, saya baru menyerang
Jakarta (ANTARA News) - Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang akrab disapa Owi/Butet, sukses masuk final turnamen superseries premier Denmark Terbuka 2015 setelah mengalahkan pasangan Tiongkok pada semifinal.
"Kami bermain lebih tenang hari ini. Saya tidak terburu-buru mengolah bola. Saat kesempatan muncul, saya baru menyerang," kata Butet di Odense, Denmark, seperti dikutip Tim Humas dan Media Sosial Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Jakarta, Sabtu.
Unggulan dua ini mengalahkan pasangan Tiongkok Liu Cheng/Bao Yixin dua game langsung 21-18, 21-16 selama 43 menit.
Ganda campuran Indonesia itu memimpin jauh pada game pertama 2-0, 5-1, 8-2, dan 9-4. Liu/Bao sempat mengejar ketertinggalan menjadi 10-12, 14-12. Tapi, Owi/Butet kembali menunjukkan dominasi hingga game pertama berakhir 21-18.
Pada game kedua, Liu/Bao bermain lebih agresif dan unggul 3-0, 8-4, dan 10-7. Setelah dua kali Owi/Butet menyamakan skor 10-10 dan 11-11, Liu/Bao gagal melaju dan game kedua berakhir 16-21 untuk mereka.
"Kami tidak boleh mengikuti pola permainan mereka karena pemain Tiongkok terkenal dengan kekuatan dan kecepatan permainannya. Saya juga banyak bermain di sisi depan serta mengolah bola. Saat saya pindah ke depan, Owi yang menuntaskan serangan ke lawan," kata Butet.
Sukses melawan Liu/Bao itu sekaligus menambah catatan kemenangan Owi/Butet menjadi 5-2. Kemenagan Owi/Butet atas Liu/Bao sebelumnya dipetik pada Indonesia Terbuka 2015 dengan skor 21-15, 21-18.
Pada final turnamen berhadiah total 650 ribu dolar AS itu, andalan Indonesia ini menunggu pemenang pertandingan antara pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dan ganda campuran Korea Ko Sung Hyun/Kim Ha Na.
"Siapa pun lawan pada final, tentu mereka sudah siap. Kami harus lebih fokus lagi dan bermain lebih baik dibanding hari ini. Kami ingin bermain langsung fokus seperti tadi," kata Butet.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015