Makassar (ANTARA News) - Ratusan keluarga korban pesawat Adam Air yang jatuh di Perairan Majene, Sulawesi Barat, dalam penerbangan Surabaya-Menado 1 Januari lalu, kini mulai berdatangan di Makassar untuk mengikuti tabur bunga yang akan digelar Sabtu (3/2). Direktur Komersial Adam Air, Gugi Pringgua, di Makassar, Kamis, mengatakan menurut rencana ada sekitar 100 orang keluarga korban yang akan tiba Kamis siang hingga malam hari ini dari Manado dan Surabaya dengan pesawat Lion Air, Batavia Air dan Garuda Indonesia. Kedatangan keluarga korban masih akan terus berlanjut hingga Jumat (2/2) pagi sekitar 100 orang lagi. "Seluruh biaya transportasi dan akomodasi mereka menjadi tanggungan Adam Air," ujarnya. Selain para keluarga korban, acara tabur bunga juga akan dihadiri Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, Kapolda Sulsel, Irjen Aryanto Boediharjo, Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Arief Boedi Sampurno, Dan Lantamal VI, Laksamana Pertama TNI Gatot Sudijanto, Dan Lanud Hasanuddin, Marsma TNI Eddy Suyanto dan sejumlah pejabat Pemprov Sulsel dan Sulbar. Dalam jadwal kegiatan tabur bunga, pada hari Jumat pagi para peserta akan dikumpulkan di Gedung Hasanuddin Mako Lantamal VI/Makasar untuk kemudian naik kapal di Pelabuhan Soekarno Hatta pukul 14.45 Wita, sedangkan kapal akan bergerak ke perairan Majene pukul 19.00 Wita. KRI Tanjung Dalpele yang mampu menampung sebanyak 4.000 orang ini akan digunakan menuju Perairan Majene melakukan tabur bunga. Kapal ini diperkirakan tiba di lokasi tabur bunga hari Sabtu pukul 04.00 Wita untuk kemudian menggelar tabur bunga pada pukul 07.30 Wita dan pukul 08.00 Wita kapal akan bergerak kembali menuju Pelabuhan Makassar. Sebelum kapal diberangkatkan ke Majene, seluruh jajaran Lantamal VI Makassar akan menggelar dzikir bersama di Gedung Hasanuddin, Mako Lantamal, Jumat pagi. Selain itu, gelar dzikir dan doa bersama juga akan digelar di atas kapal. Pihak Adam Air sendiri mengaku telah mengundang sejumlah pimpinan agama dari berbagai agama untuk memimpin doa bersama di atas kapal. Pesawat Boeing 737-400 dengan nomor penerbangan KI-574 yang membawa 102 penumpang dan awak pesawat, termasuk kapten pilot Refri A Widodo, hilang dalam penerbangan dari Surabaya ke Manado saat seluruh dunia merayakan Tahun Baru 1 Januari 2007. Upaya SAR yang dilakukan sejak 2 Januari 2007 berhasil menemukan kotak hitam (black box) di dasar laut pada kedalaman 1.800 sampai 2000 meter berikut reruntuhan pesawat yang bertebaran di sejumlah titik di dasar laut pada radius 8x16 mil laut atau 16x30 km persegi di perairan Majene, Sulawesi Barat. Pemerintah melalui Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang mendekati sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Perancis dan Jepang untuk mencari teknologi yang bisa mengangkat benda-benda tersebut guna kepentingan mengungkap penyebab kecelakaan yang merenggut 102 jiwa manusia itu. (*)

Copyright © ANTARA 2007